New York (ANTARA News) - Wall Sreet ditutup berbalik naik atau rebound pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah aksi jual terburuk dalam hampir dua bulan di sesi sebelumnya, karena investor menyambut revisi naik pertumbuhan ekonomi AS dan meningkatnya sentimen konsumen.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 167,35 poin, atau 0,99 persen, menjadi 17.113,15. Indeks S&P 500 naik 16.86 poin, atau 0,86 persen, menjadi 1.982,85. Indeks komposit teknologi Nasdaq melonjak 45,45 poin, atau 1,02 persen, menjadi 4,512.19.

Meskipun menguat, indeks-indeks acuan masih mengakhiri pekan ini dengan kerugian. Indeks saham unggulan (blue-chips) Dow turun 1,0 persen minggu ini, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing 1,4 persen dan 1,5 persen lebih rendah.

Di sisi ekonomi, produk domestik bruto (PDB) riil AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 4,6 persen pada kuartal kedua 2014, menandai pertumbuhan tercepat sejak akhir 2011, menurut perkiraan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan pada Jumat.

Angka terbaru itu lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya naik 4,2 persen dan setelah kontraksi 2,1 persen pada kuartal pertama.

Kenaikan PDB kuartal kedua terutama mencerminkan kontribusi positif dari belanja konsumen, ekspor dan investasi persediaan swasta.

Menurut laporan Xinhuan, sentimen konsumen AS juga meningkat lebih lanjut pada September. Angka akhir indeks sentimen konsumen Thomson Reuters/University of Michigan naik menjadi 84,6 pada September dari angka akhir untuk Agustus di 82,5.

Dalam berita perusahaan, saham Apple naik 2,94 persen menjadi ditutup pada 100,75 dolar AS, pulih dari penurunan hampir empat persen di sesi sebelumnya, karena pembuat iPhone membela diri terhadap keluhan tentang mudah melengkungnya iPhone 6 Plus.

Saham Janus Capital Group melonjak 43,02 persen menjadi berakhir pada 15,89 dolar AS per saham. Perusahaan ini pada Jumat mengumumkan bahwa Bill Gross, investor pendapatan tetap (fixed income) terkenal di dunia, akan bergabung dengan Janus Capital. Gross telah berhenti dari posisinya sebagai kepala investasi di Pacific Investment Management, yang ia dirikan lebih dari 40 tahun yang lalu.

Indeks volatilitas CBOE, sering disebut sebagai pengkur tingkat ketakutan Wall Street, turun 5,05 persen menjadi berakhir pada 14,85.

Di pasar lainnya, dolar memperpanjang kenaikan pada Jumat karena data ekonomi AS yang positif memperkuat spekulasi pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diharapkan.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, mencapai tertinggi empat tahun di 85,521 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro merosot ke 1,2683 dolar dari 1,2747 dolar di sesi sebelumnya. Dolar dibeli 109,36 yen Jepang, lebih tinggi dari 108,69 yen pada sesi sebelumnya.

Harga minyak mentah AS naik karena pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal kedua, tetapi minyak mentah berjangka Brent tetap datar di tengah kekhawatiran pertumbuhan di Asia dan Eropa serta pasokan minyak mentah yang cukup dari Libya.

Minyak mentah light sweet untuk November naik 1,01 dolar AS menjadi menetap di 93,54 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman November tidak berubah menjadi ditutup pada 97,00 dolar AS per barel.

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 6,5 dolar AS, atau 0,53 persen, menjadi menetap di 1.215,4 dolar AS per ounce.

(T.A026) 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014