Jakarta (ANTARA News) - Pertunjukan balet yang biasanya diiringi musik klasik didobrak dalam "Seberkas Cahaya - A Ballet Tribute to Chrisye With Tohpati Orchestra".

Lima belas lagu populer dari mendiang Chrisye mengiringi pertunjukan para penari balet dari Balletomane Jakarta di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat malam (26/9).

Alunan lagu-lagu penyanyi bernama lengkap Chrismansyah Rahadi itu mengiringi tarian yang koreografinya dibuat oleh Sita Kristiana, Ade Setiowibowo dan Jasin Dionisious.

Pertunjukan balet tersebut menampilkan kisah cinta segitiga antara Sofia, Randa, dan Chris yang dibawakan oleh para penari seperti Arief Surachman, Johan Sun, Jonita Sjah, Aprida Darmawansyah dan Myrna Yemima.

Lagu-lagu pop Chrisye yang diaransemen ulang jadi bernuansa klasik oleh Tohpati berpadu dengan alur cerita yang terbagi menjadi empat babak.

Alunan musik dari Tohpati Orchestra dan keluwesan para penari menginterpretasikan kisah garapan produser Ella Meigita memanjakan indra penglihatan dan pendengaran penonton.

Lagu-lagu bernuansa ceria seperti "Kala Cinta Menggoda", "Untukku", "Pelangi", "Serasa", "Aku Cinta Dia", "Gita Cinta" dan "Merpati Putih" mewakili episode ceria dari "Seberkas Cahaya".

Dalam adegan-adegan penuh haru biru, Tohpati menyuguhkan aransemen dari lagu "Andai Aku Bisa", "Kisah Cintaku" dan "Ketika Tangan dan Kaki Berkata". 

Menurut Tohpati, music director dan konduktor "Seberkas Cahaya", menciptakan musik untuk mengiringi tarian balet merupakan pengalaman dan tantangan baru.

Musisi bernama lengkap Tohpati Ario Hutomo itu mengaku ada beban tersendiri karena harus membuat aransemen musik instrumental.

"Tantangannya harus bisa membuat pertunjukan yang tidak membosankan meski tanpa penyanyi," ujar gitaris itu usai pertunjukan.

Tohpati, yang membuat aransemen untuk "Seberkas Cahaya" selama empat bulan, mengatakan lagu "Kisah Cintaku" merupakan lagu yang paling sulit digarap untuk pertunjukan balet ini.

Dalam pertunjukan ini, lagu "Kisah Cintaku" dibuat lebih mendayu-dayu untuk adegan Sofia yang terpuruk dalam depresi.

"Lagunya chord mayor, bright, tapi harus dibikin lebih 'gelap' padahal lagu aslinya terang banget," ungkapnya.

Istri Chrisye, Damayanti Noor, berterima kasih lagu-lagu suaminya kembali dipopulerkan dalam kemasan baru.

Meskipun sempat terkejut saat mendengar rencana karya Chrisye akan digunakan dalam pertunjukan balet, perempuan yang akrab dipanggil Yanti itu mendukung terobosan baru tersebut, apalagi ada Tohpati yang kerap bekerja sama dengan Chrisye dalam bermusik.

"Saya salut karena pertunjukan ini dapat menampilkan sesuatu yang berbeda," katanya.

Oleh Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014