Nikosia (ANTARA News) - Dua pesawat tempur Tornado Inggris kembali ke pangkalannya di pantai Siprus Selatan pada Sabtu, setelah misi tempur pertama di Irak sejak parlemen Inggris mengesahkan aksi militer terhadap Negara Islam (IS).

Beberapa saksi mata yang tinggal di dekat Pangkalan Udara Inggris, Akrotiri, mengatakan pesawat tersebut terlihat lepas landas pada pagi hari dan kembali pada sore hari, tujuh jam kemudian.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan di dalam satu pernyataan di London bahwa pesawat tersebut tidak melancarkan serangan tapi mengumpulkan keterangan intelijen dengan menggunakan peralatan pengintai canggihnya yang akan berguna buat aksi masa depan, demikian laporan Xinhua.

Inggris, yang menguasai Siprus sebagai pemerintah kolonial sampai kemerdekaan pulau tersebut pada 1960, mengirim enam pembom Tornado pada Agustus ke pangkalan udaranya di pulau itu --yang telah terlibat dalam aksi pengawasan di Irak.

Akroriti paling penting dari dua pangkalan yang dipertahankan Inggris di Siprus, yang digunakan untuk aksi militer dan misi pengumpulan keterangan intelijen melalui jaringan pemantauan yang luas.

Pangkalan Udara Akrotiri pernah digunakan dalam aksi militer di Libya untuk mendukung pasukan yang menggulingkan rezim Kolonel Muammar Gaddafi.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014