Makkah (ANTARA News) - Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) telah menyiapkan safari wukuf (jamaah haji yang melakukan wukuf dengan menggunakan kendaraan terutama karena sakit) hingga 200 orang jamaah.

"Yang dipersiapkan 190-200 orang," kata Menteri Agama Lukmah Hakim Saifuddin selaku Amirul Hajj (Ketua Misi Haji Indonesia), di sela meninjau BPHI Makkah, Minggu.

Untuk itu, kata Lukman Hakim, telah disiapkan kendaraan, tenaga dan segala sesuatunya terkait safari wukuf. Wukuf atau puncak haji akan dilakukan pada Jumat, 3 Oktober 2014. Wukuf di Padang Arafah adalah rukuh haji sehingga harus dilakukan oleh jamaah haji.

Namun, Menteri Agama mengharapkan agar jumlah jamaah yang melakukan safari wukuf tidak sebesar itu. Saat safari wukuf, jamaah ada yang sambil duduk dan ada pula yang berbaring.

Untuk itu Menag tak henti-hentinya meminta jamaah menjaga kesehatannya terutama menjelang wukuf yang tinggal lima hari lagi. Ia meminta pembimbing haji untuk mengimbau jamaah agar tidak memforsir tenaga melakukan ibadah sunnah. "Jangan sampai justru wukufnya terlewatkan," katanya.

"Bahkan ada yang anjurkan umroh sampai tujuh kali," katanya. Jika sudah melakukan wukuf, kata Menag, maka silakan saja meningkatkan ibadah sunah.

Pada kunjungan itu Menag juga mengatakan bahwa persiapan masalah kesehatan menjelang Armina (wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah dan melempar jumrah di Mina) sudah cukup baik. Ia mengharapkan perencanaan dapat dilakukan dengan baik nantinya.

Tim kesehatan juga sudah siap mengantisipasi jika ada kemungkinan terburuk misalnya jamaah yang sakit meningkat karena kondisi di Armina yang berat.

Menang mengatakan, akan dilakukan pembicaraan dengan muassasah (swasta Arab Saudi yang mengurus haji Indonesia) agar pos kesehatan Indonesia memperoleh tempat yang lebih luas lagi. "Karena jumlah jamaah Indonesia adalah yang terbesar," katanya.

Bahkan jika memungkinkan Indonesia juga meminta agar ambulan BPHI bisa masuk ke Armina. (*)

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014