Kalau pelayanan didukung tenaga profesional yang rela tidak berhaji, saya percaya kesehatan jamaah akan terjaga."
Makkah (ANTARA News) - Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) memberikan apresiasi kepada 57 dokter yang menjadi petugas haji 2014 namun tidak berhaji karena berkomitmen pada tugas yang diemban.

"Ada 57 dokter yang berkomitmen pada tugas sehingga tidak berhaji," kata Komisioner Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Abidinsyah Siregar, di Makkah, Senin.

Mereka, kata Abidinsyah, mengutamakan tugas untuk memberi layanan yang terbaik. "Ini tentu sangat menolong jamaah haji kita yang berniat untuk beribadah," katanya.

Ia mengatakan pada puncak haji atau wukuf diperlukan tenaga kesehatan yang tetap berjaga. "Kalau pelayanan didukung tenaga profesional yang rela tidak berhaji, saya percaya kesehatan jamaah akan terjaga," katanya.

Puncak haji atau wukuf memang cukup berat, karena setelah wukuf jamaah akan bermalam di Muzdalifah yang diikuti melempar jumrah selama dua atau tiga hari di Mina sehingga memerlukan fisik yang prima.

Berdasarkan pengalaman banyak jamaah yang memang sebelumnya sudah sakit atau kesehatannya sudah beresiko, kondisinya banyak menurun saat menjalani ibadah di Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina).

Wukuf sendiri akan jatuh pada tanggal 3 Oktober atau empat hari lagi. Sejak jauh hari tenaga kesehatan dan petugas haji lainnya meminta jamaah menjaga kesehatan menjelang wukuf. (*)

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014