Kondisi itu membuat pelaku pasar uang cenderung masuk ke dolar AS.
Jakarta (ANTARA News) - Laju nilai tukar mata uang dolar AS terus menguat terhadap rupiah pada Selasa pagi, akibat sentimen negatif yang melanda Hong Kong menyusul adanya aksi demonstrasi di tempat itu.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah sebesar 15 poin menjadi Rp12.170 dibandingkan posisi sebelumnya di Rp12.155 per dolar AS.

"Laju nilai tukar rupiah masih melanjutkan pergerakan negatifnya seiring sentimen negatif yang melanda Hong Kong menyusul adanya aksi demonstrasi. Sentimen negatif tersebut membuat mata uang yuan Tiongkok bergerak melemah terhadap dolar AS," kata Analis Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, di Jakarta, Selasa.

Dengan melemahnya laju yuan, menurut dia, kondisi itu memberikan kesempatan bagi dolar AS untuk bergerak menguat. Apalagi di akhir pekan sebelumnya telah dirilis kenaikan produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal kedua mencatatkan pertumbuhan ditambah sentimen peningkatan kinerja beberapa emiten AS.

"Kondisi itu membuat pelaku pasar uang cenderung masuk ke dolar AS," katanya.

Ia mengatakan bahwa belum adanya katalis positif baik dari dalam negeri maupun eksternal membuat laju mata uang rupiah kembali berada di area negatif. Diharapkan, pada Selasa ini pergerakan mata uang rupiah dapat terbatas sehingga koreksi tidak terlalu dalam.

Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, menambahkan bahwa kenaikan PDB AS dapat menegaskan persepsi bahwa the Fed mungkin dapat menaikan suku bunga lebih cepat setelah mengakhiri seiring berlanjutnya momentum pemulihan ekonomi AS.

Di sisi lain, lanjut dia, investor juga masih khawatir perbaikan defisit neraca perdagangan Indonesia terkendala menyusul data ekonomi Tiongkok menunjukan perlambatan, yang merupakan mitra dagang utama Indonesia.

(KR-ZMF)

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014