Hal itu penting, karena dengan menulis karya ilmiah, dosen telah turut berperan mengembangkan dan menggali ilmu pengetahuan yang berkontribusi dalam kemajuan bangsa,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Dosen harus rajin menghasilkan berbagai karya ilmiah yang sesuai dengan bidang keilmuannya, kata Koordinator Kopertis Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta Bambang Supriyadi.

"Hal itu penting, karena dengan menulis karya ilmiah, dosen telah turut berperan mengembangkan dan menggali ilmu pengetahuan yang berkontribusi dalam kemajuan bangsa," katanya di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Selasa.

Pada pembekalan Anggota Tim Penilai Angka Kredit Dosen Tetap UII Periode 2014-2016, ia mengatakan hal itu juga menunjang upaya dosen untuk mengembangkan karir akademisnya di kampus.

"Karya ilmiah merupakan salah satu komponen penting dalam penilaian angka kredit dosen selain pengajaran dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu dosen hendaknya rajin dalam melakukan penelitian yang dapat menelurkan karya ilmiah berkualitas," katanya.

Menurut dia, hal itu menunjang dalam akselerasi karir akademis. Tidak hanya itu, agar lebih berbobot karya ilmiah tersebut juga harus dipublikasikan di dalam jurnal ilmiah terakreditasi baik di lingkup nasional maupun internasional.

"Meskipun demikian, tidak sedikit dosen yang belum menyadari hal itu sehingga mereka kurang intensif dalam menghasilkan karya ilmiah," katanya.

Ia mengatakan rambu-rambu penting terkait pengajuan karya ilmiah sebagai prasyarat meraih angka kredit. Salah satunya adalah karya ilmiah tidak mengandung unsur "auto-plagiarism".

"Sangat disayangkan jika ada oknum yang mendangkalkan ilmu dengan memecah penelitian menjadi beberapa karya ilmiah atau mengalihbahasakan tulisan ke dalam bahasa lain dengan substansi sama tetapi hanya berbeda publikasi," katanya.

Rektor UII Harsoyo mengataka dosen mempunyai porsi pengaruh paling besar di antara sivitas akademika lainnya dalam menjaga kualitas akademik di universitas.

Menurut dia, seorang dosen selain dituntut untuk mampu mengajar dengan kualitas akademik yang baik juga harus bisa meningkatkan kualitas individu yang lain dengan berbagai cara.

"Hal itu bisa dilakukan melalui penelitian, penulisan ilmiah, dakwah Islamiyah atau pengabdian masyarakat yang dikenal sebagai catur dharma di UII," katanya.

(B015/M008)

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014