Jakarta (ANTARA News) - Beberapa aksi demonstrasi mewarnai wilayah Jakarta dan sekitarnya pada hari pelantikan anggota DPR periode 2014-2019 yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, Rabu.

"Kami sudah menyiapkan pasukan pengamanan untuk seluruh kegiatan masyarakat yang telah tercatat," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto.

Anggota Forum Mahasiswa Madura (Formad) mengadakan aksi demo di Pintu Belakang Gedung DPR/MPR RI sekitar pukul 10.30 WIB.

Namun, aparat kepolisian melarang massa berunjuk rasa di lokasi tersebut karena prosedur tetap Operasi Waskita.

Massa Front Indonesia Semesta juga berunjuk rasa menuntut penolakan Undang-Undang Pemilihan Umum Kepala Daerah melalui DPRD di Gedung DPR/MPR RI .

Kelompok Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) akan meramaikan aksi di Gedung Perwakilan Rakyat untuk mendesak pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Pekerja Rumah Tangga.

Sementara di Gedung DPRD DKI Jakarta, massa Garda Muda Betawi Rempug (GMBR) dan Forum Betawi Bersatu (FBB) menggelar aksi untuk menyatakan penolakan pengangkatan Basuki T Purnama atau Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta.

Lalu ada Koalisi Untuk Kesejahteraan TNI/Polri (Kitra) yang mendatangi Kantor Kementerian Keuangan dan Istana Presiden menuntut kenaikan gaji TNI/POLRI.

Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menjadi sasaran aksi unjuk rasa massa Himma, yang mendesak pengusutan kasus korupsi yang diduga melibatkan kader salah satu partai.

Serikat Buruh Merdeka Setia Kawan PT Inti Marina Netting menggelar aksi demonstrasi di Kantor Walikota dan Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Barat menuntut penyelesaian hubungan inudstrial antara manajemen dan karyawan.

Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya mengerahkan 9.000 personel gabungan untuk mengamankan sejumlah aksi massa dan rangkaian kegiatan pejabat negara hari ini.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014