saya tidak memikirkan implikasi politik ke depan, mau terpilih lagi atau tidak, yang penting Jakarta ke depan lebih baik"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta bawahannya merekam setiap pemberian surat peringatan penertiban kepada warga yang akan digusur karena warga sering berkelit tidak pernah mendapatkan teguran pemerintah sebelum digusur.

"Nanti kalau mau kirim surat peringatan dicatat atau bahkan direkam, saya minta agar mereka (para penghuni) tidak berkelit belum menerima peringatan, padahal kita selalu kirim sesuai peraturan," kata pejabat yang akrab dipanggil Ahok ini.

Ahok mengaku, setiap kali menertibkan warga yang akan digusur, para penghuni selalu beralasan tidak pernah mendapatkan surat teguran.

"Ini artinya mereka sengaja tidak mau pergi, dan Pemprov akan tegas menggusur mereka. Oleh karena itu perlu direkam atau dicatat saat sosialiasi biar tidak ada alasan," kata dia.

Menurut Ahokm Pemprov DKI Jakarta telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menertibkan pemukiman bawah rel kereta api di Stasiun Kota hingga Stasiun Manggarai demi penataan kawasan.

"Supaya Jakarta tertata rapi untuk menuju kota modern," katanya.

Ia mengaku, hampir setengah lahan milik negara di kawasan stasiun kini dikuasai penyewa sehingga pihaknya berencana menertibkan dan menindak penyewa melalui jalur hukum.

"Dalam penataan kawasan, saya juga meminta kepada Dinas Pertamanan untuk tidak boleh menunggu anggaran, dan supaya langsung kerja," katanya.

Ia berharap bisa mewujudkan kota yang nyaman dan aman untuk semua, termasuk membangun taman dan jalan inspeksi di sekitar stasiun dan bawah rel kereta api.

"Saya akan pilih tegas terkait hal ini, dan saya tidak memikirkan implikasi politik ke depan, mau terpilih lagi atau tidak, yang penting Jakarta ke depan lebih baik," tegas Ahok.











Pewarta: Abdul Malik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014