Ankara  (ANTARA News) - Turki kemungkinan mengirimkan pasukan ke Suriah dan Irak, serta mengizinkan pasukan asing menggunakan pangkalan-pangkalannya untuk menyerang para militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), demikian isi proposal pemerintah Turki kepada parlemennya seperti dikutip Reuters.

Gerak maju para laskar ISIS ke jarak pandang yang jelas dari posisi-posisi militer Turki di perbatasan Suriah telah mendorong Ankara kian memainkan peran besar dalam koalisi pimpinan AS yang melancarkan serangan udara ke posisi ISIS.

Para militan juga tengah bergerak mendekati sebuah makam di Suriah utara yang dijaga tentara Turki, kata Wakil Perdana Menteri Bulent Arinc. Makam Suleyman Shah, kakek dari pendiri Kesultanan Usmaniyah, berada di wilayah Turki di bawah traktat dengan Prancis pada 1921 ketika Prancis menjajah Suriah.

Pemerintah Turki telah mengirimkan proposal ke parlemen Selasa kemarin yang berisi perluasan kekuatan militer yang sudah ada demi memperkuat tentara dalam mengalahkan serangan yang ditujukan langsung ke Turki dari semua kelompok teroris di Irak dan Suriah.

"Kabinet telah memutuskan meminta persetujuan parlemen untuk mengirimkan Angkatan Bersenjata Turki jika diperlukan untuk negara-negara asing demi operasi dan intervensi lintas perbatasan, dan menjadi posisi militer asing di Turki untuk tujuan yang sama," bunyi proposal itu.

Partai berkuasa AK yang menjadi mayoritas di parlemen akan membuat proposal itu dengan mudah diloloskan.

Turki yang merupakan anggota NATO sebelum ini menolak mengambil posisi di garis depan dalam kampanye militer pimpinan AS itu karena khawatir itu malah menguatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan mendorong para militan Kurdi bergabung dengan warga Kurdi di Turki yang selama tiga dekade berperang demi mendapakan otonomi yang lebih luas.

Ada juga anggapan bahwa serangan udara semata akan berdampak kecil pada ketidakstabilan jangka panjang di sepanjang 1.200 km perbatatan selatan Turki.

Namun situasi itu berubah sejak 46 warga Turki ditawan ISIS namun kemudian dibebaskan bulan ini. Sejak itu AS menggunakan pangkalan angkatan udara Incirlik di barat daya Turki dekat perbatasan Suriah, demikian Reuters.




Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014