Jakarta (ANTARA News) - Rapat paripurna DPR RI malam ini untuk memilih pimpinan DPR RI periode 2014-2019 diskor selama 30 menit menunggu kehadiran anggota DPR dari FPKB dan FPDIP.

Melihat situasi itu, pimpinan rapat paripurna, Popong Otje Junjunan berinisiatif untuk menskor rapat.

"Walaupun rapat paripurna DPR RI ini sudah kuorum, tapi masih ada dua fraksi yang belum memasuki ruang rapat, demi keadilan menghargai teman-teman kita, maka sidang kita skor selama 30 menit," kata Popong seraya mengetok palu di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu Sebelum dilakukan skors.

Politisi PDIP yang telah menandatangani absensi, Honing Sani menginterupsi rapat. Dalam interupsinya, fraksi PDIP belum memasuki ruangan rapat dan rapat paripurna DPR RI harus menghargainya.

"Soal siapa yang menang, sudah kita pastikan dalam rapat paripurna DPR RI malam ini. Tapi tolong hargai partai-partai yang belum masuk dalam rapat paripurna ini," kata Honing.

Rapat paripurna malam ini akan memilih pimpinan DPR RI. Dalam UU MD3, pemilihan pimpinan DPR RI diusulkan melalui paket dan dilakukan secara voting.

Koalisi Indonesia Hebat dipastikan tidak bisa mengusung paket pimpinan DPR RI karena dalam UU MD3, pimpinan DPR RI diusung oleh lima fraksi (1 ketua DPR dan 4 wakil ketua DPR) dan setiap fraksi hanya mengajukan 1 nama calon pimpinan DPR RI.

Koalisi Indonesia Hebat terdiri dari PDIP, PKB, Hanura, Nasdem. Dengan komposisi tersebut, koalisi pendukung Jokowi-JK tidak bisa mengajukan paket pimpinan DPR RI. Beda dengan koalisi Indonesia Merah Putih, mereka punya 6 fraksi. Berarti sudah ada satu paket untuk diajukan menjadi pimpinan DPR RI.(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014