Kebanggaan kita terhadap batik tidak boleh berhenti
Jakarta (ANTARA News) - Ibu Negara Ani Yudhoyono berharap agar publik Indonesia tidak semata-mata bangga memiliki batik sebagai kekayaan budaya namun juga memikirkan upaya pelestariannya agar dapat terus dinikmati generasi mendatang.

"Kebanggaan kita terhadap batik tidak boleh berhenti. Namun utamanya adalah bagaimana batik bisa diteruskan kepada generasi berikutnya," kata Ani Yudhoyono pada peringatan Hari Batik Nasional di Kementerian Perindustrian di Jakarta, Kamis.

Menurut Ani, ada banyak cara untuk melestarikan batik misal dengan memakainya serta membantu mempromosikan batik baik di dalam maupun di luar negeri.

Ia menambahkan di Indonesia penggunan batik meluas di semua lapisan masyarakat. Semua pihak tidak terkecuali, tambahnya, harus turut menjaga batik selaku kekayaan budaya bangsa agar tidak diserobot dan diambil oleh pihak lain.

"Saya tahu banyak kolektor batik," katanya. Ia kemudian merujuk pada aneka jenis dan corak batik Indonesia --satu yang terbanyak di dunia.

Pada kesempatan itu Ani Yudhoyono yang didampingi oleh Herawati Boediono mengaku mengenakan Batik Sido Mulyo yang artinya berharap sang pemakainya mendapat kemuliaan.

Ia menjelaskan bahwa batik di Indonesia memiliki beragam arti dan makna oleh karena itu acapkali digunakan sebagai lambang budaya, status sosial, upacara adat dan penyambutan tamu.

Ani kemudian mencontohkan pemakaian batik di keluarganya. "Cucu saya yang masih balita juga sudah sering menggunakan batik. Satu lembar batik bisa digunakan bertiga oleh ayahnya, ibunya, dan anaknya," katanya seraya mengatakan bahwa ia ingin batik juga populer di kalangan anak-anak.

Ia juga menyampaikan kebahagiaannya melihat bagaimana batik dengan cepat berkembang di seluruh penjuru Indonesia, tidak hanya Jawa, namun hampir seluruh provinsi di Indonesia sekarang memiliki corak-corak batik sendiri.

Peringatan Hari Batik Nasional 2014 mengambil tema Sogan, Seni Batik Klasik. Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia (YBI) Yultin Ginanjar Kartasasmita dalam laporannya menjelaskan bahwa dengan tema tersebut YBI ingin mempopulerkan batik sogan, yaitu batik klasik dengan warna dominan coklat yang pewarnaannya menggunakan batang kayu pohon soga. Ia juga mengimbau publik untuk bersama-sama melindungi kekayaan corak batik Indonesia.

"Perlindungan bagi para pembatik atas karya intelektualnya diatur melalui UU No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta yang bertujuan untuk mencegah terjadinya pemanfaatan budaya tradisional Indonesia khususnya seni batik tradisional yang dilakukan oleh pihak asing yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Untuk memeriahkan acara tersebut, sejumlah desainer menampilkan karyanya yang dibuat dengan bahan dasar batik sogan. Mereka antara lain adalah Oscar Lawalata, Barli Asmara, Era Soekamto, Didiet Maulana, dan Danar Hadi.

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014