Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar terus melemah di perdagangan Asia pada Kamis, setelah jatuh di New York menyusul data lemah dari Amerika Serikat dan Eropa yang menyebabkan kekhawatiran baru tentang ekonomi global.

Di Tokyo, greenback merosot menjadi 108,70 yen dari 108,91 yen di New York, dimana unit AS tenggelam dari di atas tingkat 110 yen yang terlihat Rabu pagi -- pertama kali menembus batas tersebut dalam enam tahun terakhir.

Euro menguat menjadi 1,2651 dolar dari 1,2624 dolar, dan menjadi 137,52 yen terhadap 137,48 yen menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) hari ini.

Departemen Perdagangan AS mengatakan Rabu bahwa belanja konstruksi pada Agustus turun secara tak terduga, sementara laporan terpisah menunjukkan aktivitas manufaktur melambat pada September.

Angka-angka yang mengecewakan dibayangi berita bahwa pekerjaan sektor swasta AS meningkat pada bulan lalu.

Investor sekarang mengalihkan fokus mereka ke laporan penggajian (payrolls) non pertanian AS pada Jumat (3/10), yang digunakan sebagai barometer kesehatan ekonomi nomor satu di dunia itu.

Hasil yang kuat dapat dilihat sebagai memberikan Federal Reserve lebih banyak ruang untuk meningkatkan suku bunganya lebih cepat dibandingkan perkiraan pertengahan 2015, yang akan menjadi nilai tambah untuk dolar.

Para investor bergerak keluar dari dolar ke aset-aset yang dianggap sebagai kurang berisiko, seperti yen, menyusul berita konfirmasi pertama kasus Ebola di Amerika Serikat dan kampanye pro-demokrasi di Hong Kong.

Pemimpin pemerotes telah menyerukan pemimpin pusat keuangan Asia itu mundur pada hari ini atau mereka akan meningkatkan demonstrasi mereka, yang sejauh ini telah berjalan damai.

Di Eropa, sebuah survei indikator-indikator terkemuka dari industri manufaktur zona euro pada kondisi bisnis melihat angka terendah dalam 14 bulan.

Pada awal minggu ini data menunjukkan inflasi zona euro mencapai tingkat terendah dalam lima tahun, mengipasi ketakutan deflasi dan meningkatkan spekulasi langkah-langkah pelonggaran baru ECB.

Bank sentral diperkirakan tidak akan mengubah kebijakan moneternya pada Kamis, tetapi para analis akan mencari setiap petunjuk untuk tindakan lebih lanjut di masa mendatang.

Dolar melemah terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Greenback jatuh menjadi 1,2706 dolar Singapura dari 1,2760 dolar Singapura pada Rabu, menjadi 44,74 peso Filipina dari 44,96 peso dan menjadi 32,40 baht Thailand dari 32,46 baht.

Unit AS juga turun menjadi 30,41 dolar Taiwan dari 30,48 dolar Taiwan dan menjadi 1.058,93 won Korea Selatan dari 1.063,05 won, menjadi 61,61 rupee India dari 61,79 rupee serta menjadi 12.165,00 rupiah Indonesia dari 12.194,50 rupiah.

Dolar Australia melonjak menjadi 88,08 sen AS dari 86,77 sen, sedangkan yuan Tiongkok dibeli 17,70 yen terhadap 17,90 yen, demikian AFP.

(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014