Jakarta (ANTARA News) - Operator taksi, PT Blue Bird, akan melepas sebagian sahamnya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO) dengan harga sekitar Rp7.200-Rp9.300 per lembar saham.

"Saham yang kami tawarkan kepada publik sampai dengan 20 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor atau sekitar 531.400.000 lembar saham," ujar Presiden Direktur Blue Bird Purnomo Prawiro di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan bahwa sekitar 50 persen dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal termasuk pembelian kendaraan dan akuisisi, sekitar 35,71 persen untuk melunasi pinjaman, dan 14,29 persen untuk modal kerja perseroan dan entitas anak.

"Kami optimistis IPO ini akan memperoleh tanggapan positif dari berbagai kalangan. Melalui IPO, Perseroan akan berkomitmen untuk mengembangkan bisnis dan memperkuat posisi kami di bidang jasa transportasi," katanya.

Ia mepaparkan bahwa perseroan akan menambah armada, mengembangkan bisnis limosin dan sewa mobil atau bus, memperkuat kualitas pelayanan dan efisiensi operasional serta memperkuat penetrasi dan ekspansi ke lokasi baru.

"Kami berharap dengan menjadi sebuah perusahaan terbuka, bukan saja kami dapat mengembangkan bisnis," katanya.

Saat ini, Purnomo Prawiro mengemukakan bahwa Blue Bird menguasai 33 persen pangsa pasar di Indonesia, berdasarkan jumlah armada yang beroperasi. Per 30 April 2014, jumlah keseluruhan armada adalah 30.298, sebanyak 23.932 di antaranya adalah Taksi Reguler.

Sementara pendapatan bersih perusahaan pada 30 April 2014 tumbuh sebesar 31,6 persen menjadi Rp1,477 triliun bila dibandingkan periode sama tahun lalu Rp1,122 triliun.

Dalam aksi korporasi itu, PT Credit Suisse Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT UBS Securities Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi efek terhadap IPO PT Blue Bird Tbk.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014