Incheon, Korea Selatan (ANTARA News/AFP) - Petinju putri India Sarita Devi melancarkan surat mohon maaf "tidak bersyarat" karena melancarkan protes atas kepemimpinan wasit dengan tidak menerima medali perunggu yang diberikan kepadanya, demikian diungkapkan badan tinju amatir internasional, Jumat.

Asosiasi Tinju Amatir Internasional (AIBA) dan Panitia Penyelenggara Asian Games Incheon merasa berang dengan adanya protes dalam acara penyerahan medali itu dan AIBA mengancam akan melakukan aksi disipliner kepada petinju berusia 32 tahun itu.

AIBA dalam pernyataannya mengatakan, Devi sudah minta maaf "tidak bersyarat" atas sikapnya yang tidak benar pada penyerahan medali itu, Rabu, melalui surat dan delegasi India menyerahkannya kepada Presiden AIBA Wu Ching-Kuo.

"Devi menyatakan maaf tidak bersyarat atas sikapnya yang emosional pada acara penyerahan medali itu dan ia menuliskan Saya menyesal dan minta maaf. Insiden seperti itu tidak akan pernah lagi terjadi di masa depan," bunyi pernyataan itu.

Badan tinju amatir internasional membuka kasus itu setelah Devi menampik medali perunggu dan mengutuk tindakan para hakim pertandingan yang melakukan penghitungan kontroversional pada pertandingannya di semi final saat ia kalah atas petinju tuan rumah Park Ji-Na.

Terjadi beberapa protes atas kepemimpinan hakim pertandingan, diseretai sumbah-serapah, bahkan nyaris terjadi bentrokan.

Panpel Incheon mengeluh tentang sikap Devi, tetapi mereka juga menulis surat kepada AIBA meminta agar mereka "meyakinkan memberikan penilai jujur dalam kompetisi itu".

(Uu.A008/A016)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014