Semarang (ANTARA News) - Jawa Tengah akhirnya mendapat kepercayaan untuk menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja kedua pada 2017 menyusul adanya keputusan dalam rapat koordinasi KONI se-Indonesia di Jakarta, 2-3 Oktober 2014.

Sekum KONI Jawa Tengah Mulyono Hadipranoto ketika dihubungi wartawan di Semarang, Jateng, Minggu, mengatakan, penentuan tuan rumah PON Remaja kedua itu dilakukan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman setelah melalui perdebatan yang panjang.

Awalnya, kata dia, ada empat provinsi yang ditawarkan kepada forum untuk dipilih menjadi tuan rumah. Keempat provinsi tersebut adalah Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Bali, dan Jawa Tengah.

Menurut dia, keempat provinsi ini diajukan oleh Tono Suratman kepada forum karena bersama Papua dan Sulawesi Selatan pernah mengajukan diri menadi tuan rumah penyelenggara PON XX/2020 yang akhirnya dimenangkan Papua.

"Ketika membuka, Pak Tono langsung mengarahkan empat provinsi ini, Namun ada satu daerah lagi yang juga mengajukan yaitu Kalimantan Timur yang juga mencalonkan diri," katanya.

Akhirnya, lanjut dia, calon tuan rumah mengerucut menjadi dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Kalimantan Timur, sedangkan Aceh, Sumatera Utara, dan Bali sepakat mendukung Jateng menjadi tuan rumah karena alasan persiapan.

"Bahkan KONI Bali sempat menelpon langsung Gubernur I Made Mangku Pastika, begitu pula dengan Sumut yang menghubungi Gubernur Gatot Pujo Nugroho untuk mendapatkan persetujuan memilih Jateng, sedangkan KONI Aceh yang duduk di sebelah saya menyatakan mendukung," katanya.

Pada rapat tersebut, Mulyono menyampaikan alasan Jateng layak menjadi tuan rumah PON Remaja. Pada 1948, Jateng pernah menjadi tuan rumah PON I (pada waktu itu digelar di Solo). Kesempatan tersebut belum pernah terulang hingga saat ini, bahkan saat mengajukan menjadi tuan rumah PON 2020 juga kalah.

Alasan kedua, kata Mulyono yang juga Sekum Persatuan Golf Indonesia (PGI) Jawa Tengah, Jateng (bersama Jabar) pernah diminta menjadi penyelenggara SEA Games 2011 (saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games) tetapi batal dan akhirnya sebagai penyelenggara adalah Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan.

Terakhir, lanjut dia, Jateng menjadi tuan rumah ASEAN Paragames VI di Solo 2011orum, kemudian pada saat mengajukan menjadi tuan rumah PON 2020, persiapan Jateng dianggap paling bagus.

"Alasan tersebut saya sampaikan di forum, bahkan Pak Tono sampai terenyuh mendengarkannya. Kemudian oleh beliau, diputuskan Jateng menjadi tuan rumah PON Remaja kedua," katanya.

Ia mengatakan, sambil menunggu Surat Keputusan Penunjukkan, KONI Jateng akan melaporkan kepada gubernur, DPRD, dan Dinas Pemuda dan Olahraga.

Pesta olahraga multieven untuk atlet berusia di bawah 17 tahun ini digelar empat tahun sekali dan PON Remaja pertama digelar di Surabaya, Jatim, 6-12 Desember 2014.

(H015/D011)

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014