Suruc, Turki (ANTARA News) - Para pejuang Kurdi yang tengah memerangi ISIS di kota Kobane, Suriah, telah menggunakan taktik baru ketika seorang perempuan meledakkan diri di pos ISIS hingga menewaskan lusinan militan ISIS.

Perempuan muda yang adalah anggota aktif kelompok pemberontak Kurdi yang berbasis di Suriah, Unit Pelindung Rakyat (YPG) ini meledakkan dirinya sendiri dalam serangan hari Minggu kemarin.

Nama perempuan pelaku bom bunuh diri ini adalah Dilar Gencxemis alias Arin Mirkan.  Sia berasal dari kota Afrin di Provinsi Aleppo, Suriah, yang berada di selatan perbatasan Suriah-Turki.

Ini untuk pertama kalinya pembom bunuh diri digunakan oleh pasukan Kurdi dalam konflik sektarian ini.

"Saya tak tahu berapa umurnya yang pasti, namun dia di atas 20 tahun. Dia pejuang dari YPG," kata Mustafa Bali, seorang pejabat Kurdi kepada AFP di Suruc, Turki, yang berbatasan dengan Suriah.

"Dia melemparkan banyak granat ke arah militan ISIS. Setelah itu dia meledakkan dirinya sendiri," kata dia seraya menambahkan lusinan militan ISIS mati akibat serangan bunuh diri ini.

YPG mengeluarkan pernyataan lewat kantor berita Firat yang pro Kurdi untuk memuji keberanian Mirkan dan mengisyaratkan bahwa serangan bunuh diri serupa mungkin bisa terjadi.

"Dia membunuh lusinan anggota geng dan telah menunjukkan perlawanan teguh para pejuang YPG," kata YPG. "Jika perlu, semua pejuang YPG akan mengikuti langkah dia, dan geng itu tidak akan bisa mencapai tujuannya merebut Kobane."

Warga Kurdi yang berada di Turki juga memuji aksi perempuan Kurdi itu, selain terus mengikuti dengan saksama pertempuran di Kobane yang disebut orang Arab dengan Ain al-Arab itu.

"Wanita itu meledakkan dirinya untuk saya, untuk Kurdi dan Kobane," kata Ahmed Mustafa yang berusia 26 tahun.

"Akan ada banyak orang yang bisa meledakkan dirinya sendiri demi Kobane. Kobane adalah jantung warga Kurdi Suriah," kata Mustafa seperti dikutip AFP.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014