Moskow (ANTARA News) - Sutradara teater legendaris Rusia, Yuri Lyubimov, tutup usia pada usia 97 tahun Minggu sore.

Lyubimov dicabut kewarganegaraannya di era Uni Soviet karena mengkritik kepemimpinan rezim tersebut di hadapan pers asing.

Istrinya, Katalin Lyubimova, memberikan keterangan pada media setempat bahwa suaminya meninggal saat tidur setelah dirawat di rumah sakit sejak 2 Oktober 2014 karena gagal jantung.

Kematiannya mengundang kesedihan bagi berbagai pihak, termasuk penulis Edvard Radzinsky.

"Kematiannya menunjukkan akhir dari sebuah zaman," kata Radzinsky dalam acara televisi Rusia seperti dikutip Reuters.

Ia mendirikan Teater Taganskaya di Moscow pada 1964 dan membuat beberapa pementasan.

Ia memiliki peran penting dalam perkembangan teater modern Rusia.

Ia pernah bekerja di La Scala di Milan, Staatsoper di Munich,  Royal Opera House di London serta Teater Habima di Tel Aviv.

Pada 1984 Lyubimov membuat pemerintah Uni Soviet marah karena dalam wawancara dengan The Times, dia mengkritik larangan lakon panggung Alexander Pushkin karya Boris Godunov.

Akibat tindakannya itu ia didepak dari Rusia dan baru kembali pada 1988.

Dalam empat tahun itu ia terus berkarya, termasuk saat di Chicago dan London.

Ia juga beberapa kali mengkritik Presiden Vladimir Putin karena kebijakan perang kedua dengan Chechnya.

Meski begitu, Putin menyampaikan dukanya atas meninggalnya sang maestro pada keluarga dan sahabat terdekat.

Penerjemah : Dyah Dwiastuti

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014