Tekanan mata uang dolar AS juga terjadi terhadap nilai tukar mata uang utama dunia
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore, menguat 11 poin menjadi Rp12.200 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.211 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa indeks dolar AS mengalami koreksi menyusul aksi ambil untung pelaku pasar uang di dalam negeri, mata uang rupiah kini kembali menguat setelah mengalami tekanan pada perdagangan hari sebelumnya (Senin, 6/10).

"Tekanan mata uang dolar AS juga terjadi terhadap nilai tukar mata uang utama dunia," katanya.

Ia menambahkan bahwa koreksi yang terjadi pada mata uang dolar AS juga seiring dengan bank sentral Jepang (BoJ) yang menahan peluncuran langkah-langkah pelonggaran moneter baru.

Namun, menurut dia, penguatan mata uang rupiah masih cenderung terbatas, saat ini pelaku pasar sedang menanti agenda pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini.

"Indikasi mengenai kebijakan kenaikan suku bunga AS dari hasil pertemuan FOMC bisa menjadi sentimen ke depannya," katanya.

Menurut dia, dolar AS akan kembali terapresiasi seiring dengan potensi pertumbuhan ekonomi AS yang diperkirakan lebih cepat dibandigkan Eropa, Jepang serta Tiongkok yang sedang menunjukan tanda-tanda perlambatan.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa (7/10) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.190 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.212 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014