Magelang (ANTARA News) - Sebanyak tujuh orang warga Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah minum minuman keras oplosan.

Berdasarkan data yang dikumpulkan di Magelang, Selasa, mereka adalah warga tiga kecamatan di Magelang, yakni Salaman, Tempuran dan Mertoyudan. Diduga penjual miras oplosan itu juga meninggal dunia akibat minuman haram tersebut.

Mereka meninggal dunia tidak secara bersamaan, terhitung sejak Minggu (5/10) hingga Selasa dini hari. Pesta miras oplosan itu terjadi di beberapa lokasi dan dilakukan beberapa kelompok warga secara terpisah.

Korban di Kecamatan Salaman, yakni Heri Hartanto (24) warga Dusun Gorangan Kidul, Desa Kalisalak dan Hermawan warga Dusun Margosari, Desa Krasak. Korban di Kecamatan Tempuran, atas nama Sawal warga Dusun Tempursari, Desa Tempurejo dan Akhiriawan (24) warga Curug, Desa Sidoagung.

Korban di Kecamatan Mertoyudan, yakni Bambang Irwanto (37) warga Desa Bondowoso, Susanto warga Glagah II, Desa Banjarnegoro, Sarjono (55) warga Glagah I, Desa Banjarnegoro. Sarjono diduga merupakan penjual miras oplosan tersebut.

Seorang korban miras oplosan yang selamat, Sigit (23) mengaku minuman oplosan itu dia minum bersama tujuh temannya di wilayah perempatan Brengkel, Kecamatan Salaman. Oplosan dibeli dengan cara patungan di tempat Sarjono.

Menurut dia dirinya hanya bisa terbaring lemas di rumahnya setelah minum oplosan pada Sabtu (4/10) malam. Dia merasa mual-mual, pusing, dada sakit, dan pandangannya sedikit kabur. Seorang dari kelompok ini, yakni Heri Hartanto meninggal dunia pada Selasa dini hari.

Ia mengatakan bersama temannya membeli minuman tiga liter dengan harga Rp35 ribu per liter. Dia juga membeli dua plastik minuman dengan harga per plastik Rp 12 ribu. Minuman itu kemudian mereka campur dengan minuman segar Big Cola.

"Saya biasa minum dengan campuran yang sama, tetapi kali ini setelah minum pada malam Minggu lalu kemudian malam Senin baru bangun," katanya.

Sebagian koban miras oplosan itu terlihat berbaring lemas di Puskesmas Salaman I. Satu orang di antara tiga korban yang dirawat di Puskesmas Salaman I harus bernafas menggunakan bantuan tabung oksigen.

Dokter jaga di Puskesmas Salaman I Aimatus Sarikah mengatakan terdapat tiga pasien yang dirawat akibat minum miras oplosan, yakni Darori warga Desa Sidiagung, Kecamatan Tempuran, Arif Mulyani warga Desa Rejomulyo, dan Ahmad Frengki warga Dusun Margosari, Desa Krasak, Kecamatan Salaman.

Selain di Puskesmas Salaman I, para korban juga ada yang dirawat di rumahnya masing-masing. Mereka juga ada yang dirawat di rumah sakit di Magelang.

Pihak kepolisian mengaku belum mendapat laporan resmi terkait meninggal dunia para korban miras oplosan tersebut. Namun, petugas Kepolisian Sektor Salaman dan Tempuran sudah mendatangi para korban.

"Kami memang belum mendapat laporan secara resmi. Berdasarkan data di lapangan, mereka merupakan korban miras oplosan yang penjualnya kini juga meninggal dunia," kata Kapolsek Salaman AKP Supriyono.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014