Menurut informasi, mereka menjadi tersangka bukan karena keterlibatan kasus penembakan tiga anggota polisi di Bima, tetapi diduga kuat terlibat aksi di Poso,"
Mataram (ANTARA News) - Para tersangka teroris yang ditangkap di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara barat, belum dapat dipastikan terlibat dalam kasus tewasnya tiga aparat kepolisian di daerah itu.

Kepala Bidang Humas Polda NTB AKBP Suryo Saputro saat ditemui wartawan di Mataram, Selasa, mengatakan para tersangka teroris yang ditangkap di Kabupaten Bima dua pekan lalu itu diduga kuat terlibat dalam kasus di Poso.

"Menurut informasi, mereka menjadi tersangka bukan karena keterlibatan kasus penembakan tiga anggota polisi di Bima, tetapi diduga kuat terlibat aksi di Poso," ujarnya.

Namun bisa saja, kata Suryo, para tersangka terorir tersebut ada keterkaitan dengan kasus penembakan tiga anggota polisi di Bima.

"Kami belum bisa memastikan ada keterkaitan dengan kasus penembakan tiga anggota di Bima, karena masih dalam pengembangan penyidik, itu wewenang Mabes Polri," katanya.

Berkas perkara empat tersangka teroris di Bima itu telah diserahkan oleh penyidik kepada penuntut umum untuk ditindaklanjuti. Alat bukti maupun keterangan yang ditemukan pihak penyidik lebih mengarah ke kasus teror di Poso.

"Sesuai yang diinformasikan oleh Kapolda NTB sebelumnya, mereka diduga kuat terlibat kasus teror di Poso," kata Suryo.

Tim Densus 88/Antiteror Polri pada 20 September lalu menangkap lima terduga teroris, satu orang yakni NR tewas tertembak aparat.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik, empat dari lima orang itu ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus teror di sejumlah wilayah di Indonesia khususnya di Poso.

Empat orang yang kini menjadi tersangka yakni JW, SH, DD, dan GN. Sedangkan CL, istri GN, telah dibebaskan karena setelah diperiksa, CL tidak terlibat dalam aksi teror.
(KR-DBP/E005)

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014