Jenewa (ANTARA News) - UEFA menskors ketua Federasi Sepak Bola Italia Carlo Tavecchio dari kongres selanjutnya pada Selasa dan memerintahkan dirinya melaksanakan acara anti-rasisme, sebagai hukuman terhadap komentar-komentarnya yang telah menuai banyak kutukan.

Dalam pernyataannya, badan sepak bola Eropa itu mengatakan divisi ketika mereka memutuskan untuk menjatuhkan hukuman setelah menyelesaikan penyelidikan yang dimulai pada Agustus, lapor AFP.

Dikatakan bahwa pihaknya mengambil keputusan terhadap tindakan Tavecchio mengacu pada aktifitas apapun terkait UEFA yang tertunda sampai adanya resolusi untuk masalah ini.

Pada pertemuan umum yang berlangsung pada Juni, saat dilaksanakannya kampanye untuk pemilihan presiden FIGC, Tavecchio (71) menyebut apa yang diklaimnya sebagai pendekatan perekrutan pemain yang keliru yang dilakukan oleh klub-klub Italia berbanding dengan para sejawatnya di Inggris.

"Di sini kami memiliki Opti Poba yang sebelumnya memakan pisang dan kemudian tiba-tiba menjadi pemain tim pertama di Lazio," ucapnya.

Komentar itu, yang terlihat ditujukan kepada bintang Juventus dan Prancis Paul Pogba, yang berkulit hitam, memicu kontroversi di Italia di mana banyak pengamat mengutuk apa yang mereka pandang sebagai ungkapan rasis.

UEFA mengatakan bahwa Tavecchio tidak akan "dapat tersedia untuk posisi apapun sebagai Ofisial UEFA untuk periode enam bulan dimulai dari komunikasi keputusan ini."

Sebagai tambahan, ia tidak akan ambil bagian pada kongres UEFA mendatang, yang dijadwalkan berlangsung pada 24 Maret 2015.

"Tuan Tavecchio akan menyelenggarakan acara khusus di Italia yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Resolusi UEFA yang berjudul Sepak Bola Eropa Bersatu Melawan Rasisme," tambahnya.

Tavecchio mengatakan hal itu tidak akan mempengaruhi pekerjaan dengan federasinya.

"Anda tidak mengomentari keputusan-keputusan, Anda mengikuti mereka dan menghormati mereka. Namun hal itu tidak mengubah apapun dengan hormat terhadap posisi saya di FIGC," ucapnya.

FIGC mengatakan bahwa Tavechio memutuskan untuk menerima skors enam bulan untuk menghindari perselisihan lebih jauh dengan UEFA.

"Dengan hormat terhadap penyelidikan-penyelidikan yang diinisiasi UEFA terhadap Presiden FIGC untuk ekspresi-ekspresi yang digunakan pada 25 Juli... Carlo Tavechio, setelah menjelaskan posisinya, mendapat catatan proposal yang dibuat oleh inspektur Disiplin UEFA yang memutuskan untuk menerima perintah untuk menghindari litigasi berlarut-larut antara UEFA dan FIGC," demikian pernyataan FIGC.

"Oleh karena itu Presiden Tavecchio menerima proposal Inspektur Disiplin UEFA, yang meminta Tavecchio menahan diri dari berpartisipasi pada Kongres UEFA yang dijadwalkan untuk 24 Maret 2015 dan juga menahan diri dari berpartisipasi untuk masuk atau ditunjuk menjadi komite-komite UEFA manapun untuk periode enam bulan."

Tavecchio mengakui bahwa ia semestinya tidak mengeluarkan pernyataan tersebut, namun menegaskan ia hanya bersalah karena mengeluarkan frase seperti itu.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya memiliki hati nurani yang murni terhadap masalah ini dan menepis tudingan-tudingan bahwa ia merupakan seorang rasis.

"Saya mengadopsi tiga anak Afrika, saya juga menjalankan perusahaan pertumbuhan tomat di sana dan membangun dua rumah sakit," ucapnya pada Agustus, sambil menambahi, "saya tidak bermaksud menyakiti siapapun."


Penerjemah: A Rauf Andar Adipati

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014