Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 678 anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memberikan suara untuk memilih paket pimpinan MPR 2014-2019 dari dua kubu yakni Koalisi Indonesia Hebat ditambah Partai Persatuan Pembangunan, dan Koalisi Merah Putih, dalam mekanisme pemungutan suara (voting) pada rapat paripurna MPR di Jakarta, Rabu dini hari.

"Ada 678 kartu bukti hadir, dan juga kartu suara berjumlah 678. Dengan demikian, kartu bukti hadir sama dengan kartu suara," kata pimpinan sementara MPR Maemunah Umar dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Maemunah membacakan hasil pemeriksaan kartu bukti hadir dan kartu suara, setelah proses pemberian suara oleh anggota MPR secara tertutup, yang dilaksanakan sejak sekitar pukuk 00.10 WIB hingga 03.00 WIB, Rabu dini hari.

Mekanisme pemungutan suara diputuskan pimpinan MPR sementara, karena terdapat lebih dari satu paket pimpinan. Dengan begitu, penentuan pimpinan MPR tidak dapat diambil melalui keputusan mufakat. Ketentuan tersebut juga sesuai dengan tata tertib pemilihan pimpinan MPR.

Paket pimpinan yang diusung partai Koalisi Indonesia Hebat, yang dinamakan Paket A, terdiri dari Calon Ketua MPR Oesman Sapta Odang yang berasal dari DPD, dan empat Calon Wakil Ketua yakni Ahmad Basarah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Imam Nahrawi dari Partai Kebangkitan Bangsa, Patrice Rio Capella dari Partai Nasdem, dan Hazrul Azhar dari Partai Persatuan Pembangunan.

Sedangkan Koalisi Merah Putih (KMP) mengajukan paket B yang terdiri dari Calon Ketua MPR Zulkifli Hasan dari Partai Amanat Nasional, dan empat Calon Wakil Ketua Mahyudin dari Partai Golkar, EE Mangindaan dari Partai Demokrat, Hidayat Nur Wahid dari Partai Keadilan Sejahtera, dan juga Wakil Ketua Oesman Sapta Odang dari DPD.

Hingga berita ini dilaporkan, proses penghitungan suara masih berlangsung. (I029/I015)

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014