New York (ANTARA News/AFP) - Saham-saham di Wall Street berakhir turun tajam pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya, sementara Jerman mencatat data ekonomi mengecewakan untuk hari kedua berturut-turut.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 272,52 poin (1,60 persen) menjadi ditutup pada 16.719,39.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 29,72 poin (1,51 persen) menjadi 1.935,10, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 69,60 poin (1,56 persen) menjadi 4.385,20.

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan global 2014 menjadi 3,3 persen, turun 0,1 persentase poin dari perkiraan pada Juli dan memperingatkan stagnasi di negara-negara maju.

Kementerian Ekonomi Jerman melaporkan bahwa produksi industri di ekonomi terbesar Eropa itu merosot 4,0 persen pada Agustus. Laporan itu muncul sehari setelah kantor statistik Destatis mengatakan bahwa pesanan pabrik Jerman telah merosot 5,7 persen pada Agustus.

Kekhawatiran investor lainnya termasuk tanda-tanda kemajuan dalam kampanye jihad di Suriah, rencana Federal Reserve AS untuk mengurangi stimulusnya, dan awal tidak resmi musim laporan laba perusahaan-perusahaan kuartal ketiga pada Rabu setelah pelemahan di Eropa.

"Beberapa orang khawatir tentang situasi geopolitik," kata Brent Schutte, penyiasat pasar di BMO Global Asset Management. "Beberapa orang khawatir tentang The Fed. Beberapa orang khawatir tentang Eropa."

"Dan semua hal-hal itu datang ke depan sekarang."

Saham Amazon turun 1,6 persen karena pejabat Uni Eropa mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah pengecer daring (online) itu secara tidak adil diuntung dari kesepakatan pajak di Luxembourg.

General Motors tergelincir 5,9 persen menyusul laporan Morgan Stanley berjudul "kami tidak sedang menunggu GM untuk memperingatkan" yang mengatakan proyeksi pertumbuhan produsen mobil itu tidak realistis.

Morgan Stanley mengatakan, pendapatan GM akan mengalami tekanan di Rusia dan Amerika Latin, serta efek valuta asing yang tidak menguntungkan.

Agco, yang memproduksi alat-alat pertanian, anjlok 10,6 persen setelah memangkas perkiraan pendapatannya karena penjualannya mengecewakan. Deere, pembuat peralatan pertanian lainnya, kehilangan 3,4 persen.

SodaStream, yang memprodusen peralatan rumah untuk membuat soda, tenggelam 21,9 persen karena perusahaan memproyeksikan pendapatan kuartal ketiga hanya 125 juta dolar AS, jauh di bawah 154,1 juta dolar AS yang diperkirakan oleh para analis.

Harga obligasi naik tajam. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS merosot menjadi 2,35 persen dari 2,42 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,06 persen dari 3,13 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

(Uu.A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014