Hari Raya Pagerwesi jatuh setiap 210 hari sekali ...
Denpasar (ANTARA News)- Umat Hindu Dharma di Bali merayakan Hari Suci Pagerwesi yang bermakna untuk meningkatkan keteguhan iman serta mohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dunia beserta isi diberikan keselamatan, Rabu.

"Hari Raya Pagerwesi jatuh setiap 210 hari sekali merupakan rangkaian Hari Raya Saraswati, hari lahirnya ilmu pengetahuan yang jatuh pada hari Sabtu (4/10)," kata Ketua Program Studi Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Dr I Ketut Sumadi, di Denpasar, Rabu.

Umat Hindu pada Hari Suci Pagerwesi mengadakan ritual keagamaan dengan menghaturkan sesaji serta rangkaian janur, bunga dan buah-buahan (banten) di tempat suci rumah keluarga masing-masing (merajan).

Pagerwesi merupakan "tonggak" untuk mengingatkan umat terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasi sebagai penguasa alam semesta. Upaya itu dilakukan dengan cara bhakti maupun pengorbanan suci secara tulus ikhlas (yadnya).

Umat Hindu pada hari suci terbesar kedua setelah hari Raya Galungan dan Kuningan (Kemenangan Dharma), juga dimaksudkan untuk memohon keselamatan, kesejahteraan dan bimbingan ke jalan yang benar serta mampu menegakan kebenaran sesuai ajaran agama dan hati nurani.

Pagerwesi merupakan hari kerja biasa, namun Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberikan dispensasi atau libur lokal bagi seluruh karyawan yang beragama Hindu untuk melaksanakan rangkaian kegiatan ritual pada hari suci tersebut.

Suasana Bali khususnya kota Denpasar sekitarnya, pada saat umat Hindu memperingati Hari Pagerwesi tampak lenggang, karena sekolah dari seluruh jenjang pendidikan maupun perkantoran instansi pemerintah dan perusahaan swasta libur.

Pewarta: IK Sutika
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014