Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat, Selasa, menyeru Myanmar agar membebaskan semua tahanan politik yang tersisa, saat menyambut laporan bahwa amnesti besar-besaran sedang berlangsung di negara Asia Tenggara itu.

"Kami mendesak pemerintah terus bekerja secara cepat melalui komite peninjau tahanan politik untuk membebaskan semua tahanan politik tanpa syarat, dan untuk menghilangkan syarat-syarat yang diberlakukan pada mereka yang sudah dibebaskan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki.

Washington sedang mencari rincian tentang laporan bahwa Presiden Thein Sein telah mengampuni sekitar 3.073 orang termasuk mantan tokoh intelijen militer, kata Psaki kepada wartawan, seperti dilaporkan AFP.

Namun, "diperkirakan 30 sampai 40 orang tetap dipenjara," katanya.

Rezim reformis, yang sedang mempersiapkan untuk menjadi tuan rumah pertemuan bersejarah para pemimpin internasional dan regional pada November, telah memberikan serangkaian amnesti sebagai bagian dari reformasi dramatis sejak berakhirnya kekuasaan militer pada tahun 2011.

Presiden AS Barack Obama akan melakukan perjalanan ke Myanmar untuk menghadiri KTT Asia Timur mendatang, yang akan digelar bersamaan dengan pertemuan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bulan depan.

(Uu.H-AK)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014