... saya tidak mau umumkan... "
Jombang, Jawa Timur (ANTARA News) - Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, konsisten menyerahkan sepenuhnya kepada tim investigasi terkait kasus penembakan anggota TNI AD oleh anggota Brimob Polda Kepulauan Riau.

"Tim yang akan umumkan, saya tidak mau umumkan," katanya, ditemui saat kegiatan peletakan batu pertama masjid sekaligus gedung pusat penyiaran Islam di kantor Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu.

Ia mengatakan, investigasi sudah selesai dilakukan tim invesitigasi gabungan TNI dan Kepolisian Indonesia.

Namun dia tetap berpegang pada komitmen pimpinan TNI dan Kepolisian Indonesia, bahwa yang berwenang mengumumkan hasil investigasi adalah tim investigasi gabungan yang dibentuk.

Komandan Pusat Polisi Militer TNI, Mayor Jenderal TNI Maliki Mift dan Brigadir Jenderal Polisi Drs Fahrizal memimpin tim investigasi itu.

Polda Kepulauan Riau sudah menentukan dua tersangka, yakni Noldi dan Harun. Bahkan, Noldi yang disebut pemilik gudang sudah ditahan.

Polisi telah menyita beberapa barang bukti yakni 17 jeriken plastik dan dua tangki besi yang juga dapat menampung satu ton solar dari gudang Noldi di Tembesi. Namun tangki itu tak berisi solar. Selain itu polisi juga menyita delapan drum solar yang yang diperkirakan dapat menampung 100 liter solar.

Dari delapan drum tersebut terdapat empat drum yang berisi solar. Selain itu, polisi juga menyita tiga mesin penyedot solar dan sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi BP 5071 AH.

Bentrok antara personel TNI AD dengan polisi setempat terjadi di Batam Kepulauan Riau, pada Minggu malam (21/9), dengan empat anggota TNI AD luka tembak. Tempat kejadian hanya sekitar 500 meter dari markas Brigade Mobil kepolisian setempat.

Pewarta: Destyan Sujarwoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014