Bandung (ANTARA News) - Pemprov Jabar bereaksi keras dan membentuk tim kecil menyikapi putusan ringan kasus pengrusakan lingkungan pertambangan pasir besi di Kabupaten Tasikmalaya.

"Pemprov akan banding terkait vonis ringan kasus lingkungan hidup di Tasikmalaya, ini preseden bagi upaya penyelamatan lingkungan hidup. Kami juga akan membentuk tim kecil menangani masalah ini," kata Wakil Gubernur Jabar H Deddy Mizwar di Bandung, Rabu.

Pemprov Jabar langsung melakukan rapat mengumpulkan instansi terkait seperti Dinas Energi dan Pertambangan, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar, Polda Jabar, Kejaksaan dan perwakilan dari Pengadilan Tinggi Jabar.

Rapat khusus yang dilakukan di Ruang Papandayan Gedung Sate Bandung itu diikuti sekitar 40 orang pejabat terkait dengan bahasan sikap Pemprov Jabar terhadap vonis putusan kasus lingkungan hidup di Tasikmalaya itu.

"Komitmen kami jelas akan banding sampai mentok, bila perlu sampai ke MA," katanya.

Ia menyebutkan, langkah itu sebagai bentuk komitmen Jabar untuk menegakkan perlindungan bagi lingkungan hidup dan kekayaan alam provinsi itu yang menurut Wagub sudah sangat terancam.

"Kami bertanggung jawab untuk melakukan upaya maksimal, jangan sampai ada stigma pemodal masuk ke Jabar karena kita lemah menegakkan aturan. Itu harus tidak boleh terjadi, aturan harus ditegakkan, pelaku kejahatan lingkungan harus dihukum berat," katanya.

Tak hanya dalam kasus di Tasikmalaya, namun juga di sejumlah lokasi pertambangan lainnya yang ada di Jawa Barat.

Menurut Deddy, bila stigma adanya kelemahan regulasi yang bisa ditembus oleh pengusaha yang tidak bertanggung jawab berkembang akan menganggap aparat penegakan aturan dan hukum lingkungan hidup bisa disiasati.

"Itu harus dihentikan," katanya.

Pada kesempatan itu, Deddy Mizwar memberikan dukungan penuh kepada pejabat terkait untuk menegakkan kewibawaan pemerintah dalam menegakkan aturan lingkungan hidup.

"Kekayaan alam itu memang harus dimanfaatkan dan eksplorasi, namun di sisi lain harus sesuai dengan regulasi yang ada. Jangan keuntungan yang diraih saat ini berakibat petaka bagi generasi yang akan datang," kata Wagub Jabar menambahkan.

(S033/Y008)

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014