Kita patut bersyukur, pembangunan yang telah kita laksanakan bersama seluruh komponen masyarakat dan pemerintah kabupaten /kota, selamakurun waktu 14 tahun, secara umum menunjukkan tingkat kemajuan yang telah berhasil kita capai,"
Serang (ANTARA News) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno menyatakan, selama 14 tahun Provinsi Banten beridiri, secara umum sudah menunjukkan tingkat kemajuan dan keberhasilan yang dicapai.

"Kita patut bersyukur, pembangunan yang telah kita laksanakan bersama seluruh komponen masyarakat dan pemerintah kabupaten /kota, selamakurun waktu 14 tahun, secara umum menunjukkan tingkat kemajuan yang telah berhasil kita capai," kata Rano Karno saat menyampaikan sambutan pada paripurna HUT Banten ke-14 di DPRD Banten di Serang, Kamis.

Rano mengatakan, pendapatan asli daerah (PAD) Banten dari tahun ke tahun terus meningkat secara signifikan, dimana pada tahun 2001 pendapatan asli daerah Banten sebesar Rp 212,39 Miliar dan APBD Rp 490,36 miliar. Kemudian pada perubahan APBD tahun anggaran 2014, PAD Banten meningkat menjadi Rp 4,66 trilyun dan APBD Rp7,87 triliun.

"Ini menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kemandirian fiskal daerah," kata Rano.

Ia mengatakan, menguatnya kemampuan fiskal Provinsi Banten selain dapat meningkatkan pelayanan publik dan menstimulasi daya saing daerah guna mendorong pertumbuhan ekonomi, juga berarti meningkatkan kemampuan fiskal di kabupaten kota se provinsi Banten.

Sejalan dengan peningkatan APBD, kata Rano, memperbesar kemampuan Bante untuk peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin membaik, kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial-budaya, ekonomi, politik, infrastruktur wilayah dan kawasan, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta reformasi birokrasi.

"Kemajuan ini ditunjukkan dengan peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) Banten pada tahun 2001 sebesar 65,3 meningkat menjadi 71,87 pada tahun 2013. Laju pertumbuhan ekonomi secara progresif telah tumbuh dari 5,07 persen pada tahun 2003 menjadi 5,86 persen pada tahun 2013," katanya.

Selain itu, produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun 2001 sebesar Rp 50,215 triliun, tumbuh menjadi Rp244,54 triliun pada tahun 2013. Prosentase penduduk miskin yang semakin menurun dari 9.22 persen pada tahun 2002 menjadi 5,74 persen tahun 2013 dan menjadi 5,35 persen pada maret tahun 2014.

"Tingkat penganggguran juga mengalami penurunan dari 17,45 persen pada tahun 2003 menjadi 9,90 persen tahun 2013 dan menurun menjadi 9,87 persen pada Februari tahun 2014," kata Rano.

Rano mengatakan, pada awal berdirinya Provinsi Banten, rasio elektrifikasi baru sekitar 59 persen, padahal sumber energi listrik Jawa Bali berada di Provins Banten. Masih tingginya kebutuhan listrik bagi masyarakat terutama di pedesaan, pemerintah Provinsi Banten melaksanakan program pengembangan listrik pedesaan.

" Alhamdulillah pada tahun 2013 kita telah berhasil meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 83,05 persen," katanya.

Rapat paripurna istimewa HUT Banten ke-14 dihadiri tokoh masyarakat Banten, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, perwakilan gubernur Lampung dan DKI Jakarta serta elemen masyarakat Banten lainnya.

Tokoh masyarakat dan pendiri Provinsi Banten H Embay Mulya Syarif mengajak seluruh komponen masyarakat Banten untuk mengawal ketat pembangunan di Provinsi Banten agar sesuai dengan cita-cita pendirian provinsi, untuk kesejahteraan masyarakat.

"Banten lahir sebagi daerah otonom baru pada 4 oktober 2000. Pembentukan Provinsi Banten merupakan jembatan untuk mencapai tujuan yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mari kita kawal bersama pembangunan Banten supaya tidak menyimpang dari tujuan awal," kata H Embay Mulya Syarif saat memberikan sambutan atas nama tokoh Banten pada Paripurna Istimewa DPRD Banten tersebut.

Sementara tokoh Banten lainnya yang juga Rektor Untirta Prof Soleh Hidayat mengatakan, fokus pembangaunan Banten kedepan yakni harus melakukan perbaikan Infrastruktur jalan dan meningkatkan perhatian pada dunia pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat.

"Kami melihat masih banyak sarana pendidikan yang perlu diperbaiki, karena ada keterbtasan kemampuan di kabupaten. Begitu juga untuk masalah kesehatan perlu ditingkatkan," kata Soleh Hidayat.
(M045/M009)

Pewarta: Mulyana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014