Peran TNI AL sangat sangat dibutuhkan dalam rangka menjaga kawasan laut Indonesia, terutama dalam menjaga pulau-pulau strategis yang berbatasan dengan negara tetangga,"
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat militer, Susaningtyas NH Kertopati atau Nuning mengatakan, presiden terpilih, Joko Widodo harus melakukan penguatan TNI AL guna mewujudkan visi maritim presiden Jokowi.

"Peran TNI AL sangat sangat dibutuhkan dalam rangka menjaga kawasan laut Indonesia, terutama dalam menjaga pulau-pulau strategis yang berbatasan dengan negara tetangga," kata Nuning di Jakarta, Kamis.

Mantan anggota Komisi I DPR RI itu berharap rencana strategi (renstra) pertahanan pemerintah mendatang memiliki konsistensi dalam meningkatkan kemampuan personel (sumber daya manusia) dan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Pemenuhan alutsista harus teranggarkan dengan baik dan dengan tata cara yang dapat diterima semua pihak. Tujuannya agar TNI AL mampu menghadapi tantangan perkembangan ancaman keamanan laut atau maritim dalam bentuk apa pun," tuturnya.

Disebutkannya, alutsista yang dimiliki TNI AL saat ini belum memadai untuk mengawal Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Alutsista TNI AL, juga dinilai belum mampu mengatasi pencurian ikan (illegal fishing), pembalakan liar (illegal logging), dan aksi perompakan di laut.

"Kita sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Kasal Laksamana Marsetio bahwa TNI AL, selain melaksanakan tugas TNI matra laut, juga menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah yuridiksi nasional sesuai dengan hukum nasional dan international yang telah diratifikasi," ujarnya.

HUT TNI 5 Oktober lalu dapat menjadi momentum yang baik untuk merefleksi dan mengintrospeksi diri sekaligus sebagai pembangkit semangat prajurit. Meski tak bisa berpolitik, ujarnya, prajurit TNI tetap harus dibekali pendidikan serta pengetahuan tentang politik negara.

"Tujuannya agar TNI bisa memahami apa dan bagaimana netralitas itu. TNI juga bisa merasakan pergeseran ancaman terhadap negara, yang kini tak lagi sebatas ancaman perang tradisional," tuturnya.(Zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014