Mari semua jaga toleransi dan kerukunan beragama demi Makassar kita yang damai dan harmonis. Selama ini, Makassar selalu menjadi daerah yang tingkat toleransinya cukup tinggi dan semoga itu bisa bertahan selamanya,"
Makassar (ANTARA News) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang membuka kegiatan Rapat Kerja Nasional, Gereja Kristen Maranatha Indonesia (GKMI) mengingatkan akan pentingnya toleransi beragama.

"Mari semua jaga toleransi dan kerukunan beragama demi Makassar kita yang damai dan harmonis. Selama ini, Makassar selalu menjadi daerah yang tingkat toleransinya cukup tinggi dan semoga itu bisa bertahan selamanya," ujarnya di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan, toleransi dan kerukunan beragama merupakan salah satu wujud dari kelanjutan visi wali kota sebelum dirinya yakni Ilham Arief Sirajuddin yang menginginkan agar Makassar menuju kota dunia yang berlandaskan kearifan lokal.

Sedangkan visi Ramdhan Pomanto bersama wakilnya Syamsu Rizal dengan menjadi pelanjut pemerintahan sebelumnya yakni mewujudkan Makassar menjadi kota dunia yang nyaman untuk semua.

Danny sapaan akrab wali kota menjelaskan bahwa kata "semua" pada visinya itu merupakan kata yang sangat sederhana namun memiliki makna yang cukup luas.

Menurutnya, kata sederhana tersebut bisa bermakna tanpa batas. Bisa dimaknai nyaman untuk semua etnik, nyaman untuk semua suku dan nyaman untuk semua agama, mulai dari ujung lorong sampai gedung tinggi yang ada.

Imbauan ini mendapat apresiasi beragam dari masing-masing tokoh agama yang disambanginya. Jemaat GKMI mengaku bangga dan bersyukur atas perhatian Danny terhadap agama-agama yang ada.

Sementara tokoh Islam Muhammadiyah, H Lala Rasang di lokasi dan kegiatan berbeda juga menyambut baik imbauan Danny yang hari ini tepat menjabat lima bulan sebagai wali kota Makassar.

"Betul kata pak wali, memang sebagai ummat beragama ada baiknya kita senantiasa menjaga toleransi dan saling menghormati satu sama lain. Kalau ada masalah, kita selesaikan dengan dialog", ucap H Lala saat Danny bertandang di rumahnya.

Sementara itu, pelaksana kegiatan, Pdt Silvia Manggabarani mengatakan, pemilihan Makassar sebagai tempat pelaksanaan kegiatan nasional itu karena pesatnya pembangunan yang diiringi dengan laju pertumbuhan ekonomi serta penduduknya.

Apalagi, Makassar merupakan salah satu kota yang tidak pernah dilirik menggelar kegiatan itu, sehingga muncul beberapa gagasan dari para pengurus GGP untuk mencoba keramahan warga kota ini.
(KR-MH/F003)

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014