Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) sebagai transportasi massal untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta sudah memasuki tahap pengeboran dinding stasiun atau "diafragma wall" di enam lokasi stasiun.

"Pengeboran dinding MRT dilakukan di enam lokasi stasiun yaitu Bendungan Hilir, Senayan, Istora, Setia Budi, Dukuh Atas dan Bundaran Hotel Indonesia," kata Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Dono Bustomi di Jakarta, Kamis.

Dono Bustomi mengatakan pengeboran dinding tersebut ditargetkan selesai akhir tahun 2014 yang selanjutnya pada awal 2015 akan dipasang alat "tunnel boring machine" untuk membuat terowongan rel MRT sepanjang 16 kilometer.

"Pengeboran dinding yang akan mengelilingi stasiun memiliki kedalaman rata-rata 20 meter hingga 23 meter dan lebar panel dinding antara empat hingga enam meter," katanya.

Sedangkan menurut Dono ada beberapa lahan yang belum dituntaskan untuk membangun jalur bawah tanah yang sebagian besar di wilayah Jakarta Selatan.

"Lahan yang belum dituntaskan di Jakarta Selatan antara lain Jalan H. Nawi, pasar Blok A dan pelebaran jalan Fatmawati karena masih dalam proses verifikasi dokumennya serta sebagian besar lahan tersebut nantinya akan dibangun kaki-kaki stasiun MRT di kiri-kanan jalan," katanya.

Selain itu, ia mengatakan siap untuk memperpanjang rute MRT Lebak Bulus-Kampung Bandan ke daerah penyangga ibu kota seperti Depok dan Bintaro karena jalur MRT utara-selatan dibangun secara fleksibel.

"Kalau ada permintaan perpanjangan rute kami sudah siap namun saat ini kami fokus membangun rute Lebak Bulus-Bundaran HI sampai bisa beroperasi pada semester pertama tahun 2018," katanya.

(SDP-79/A011)

Pewarta: M Agung Rajasa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014