Berlin (ANTARA News) - Lukas Podolski ingin melupakan rasa frusrasinya di Arsenal saat ia bersiap untuk memperkuat Jerman pada pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan kampung halamannya Polandia pada Sabtu.

Pemain 29 tahun itu lahir di Polandia, namun tumbuh di dekat Cologne, dan berniat menambahi catatan 118 penampilan dan 47 golnya untuk Jerman di Stadion Nasional Warsawa, lapor AFP.

Podolski mengalami masa sulit di Arsenal, di mana ia dikontrak sampai 2016, setelah hanya mendapat sedikit kesempatan bermain pada musim ini di Liga Utama Inggris.

Ia kesulitan untuk mendapat tempat reguler sepanjang dua musimnya di Inggris dan pemain internasional Jerman itu memberi indikasi bahwa ia berpeluang meninggalkan Arsenal pada bursa transfer Januari.

Namun menjelang pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Polandia, kemudian melawan Republik Irlandia di Gelsenkirchen pada Selasa mendatang, Podolski berfokus untuk membuktikan apa yang dapat dilakukannya untuk juara dunia Jerman.

"Bergabung dengan tim nasional. Itu selalu membuat saya gembira dan bangga. Bersiap untuk dua pertandingan di kualifikasi Piala Eropa," ucapnya melalui halaman Facebooknya.

"Saya tersenyum kemarin, saya tersenyum hari ini, dan saya akan tersenyum besok," ucapnya dengan ceria kepada para pewarta dalam perjalanan menuju tempat latihan di Frankfurt pekan ini.

Manajer tim Jerman Oliver Bierhoff mengatakan dirinya memahami rasa frustrasi sang pemain.

"Poldi merupakan pemuda yang unik, ia merupakan aset penting yang luar biasa untuk tim, bahkan ketika ia tidak berada di lapangan," kata Bierhoff.

"Kita semua tahu mengenai situasinya, seperti kita tahu kualitas-kualitasnya. Kami tahu apa yang kami miliki dalam diri Lukas untuk sepuluh tahun terakhir."

"Saya berharap ia akan ke klub di mana ia akan mendapatkan keberlanjutan yang tidak ia dapatkan belakangan ini baik di Arsenal atau di tim nasional."

Podolski, yang pernah mencetak dua gol ke gawang Polandia pada fase grup Piala Eropa 2008, menegaskan ia akan tetap menghormati negara kelahirannya jika mampu kembali mencetak gol di Warsawa.

"Pertandingan-pertandingan melawan Polandia sangat istimewa bagi saya," ucapnya kepada harian Polandia Super Express.

"Tentu saja, satu (pertandingan) yang paling dikenang adalah di Piala Eropa 2008 ketika kami menang 2-0 dan saya mencetak kedua gol."

"Saya tidak merayakannya karena saya ingin memperlihatkan rasa hormat kepada negara tempat saya dilahirkan."

"Jika saya bermain pada Sabtu dan mencetak gol, saya akan melakukan hal yang sama. Saya pikir keluarga saya akan berdoa bagi saya, dan untuk Polandia."


Penerjemah: A Rauf Andar Adipati

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014