Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, ditutup melemah sebesar 30,91 poin (0,62 persen) ke posisi 4.962,96 didorong dari melambatnya ekonomi Eropa.

Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 5,72 poin (0,68 persen) ke posisi 838,67.

Kepala Riset Recapital Securities Andrew Argado mengatakan melambatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan Eropa membuat mayoritas bursa saham global mengalami koreksi, termasuk indeks BEI.

"Melambatnya ekonomi di Eropa itu dapat menjadi kendala perbaikan ekonomi AS, karena Eropa merupakan salah satu pasar utama bagi AS, itu yang membuat bursa AS melemah dan berdampak ke bursa lain," ujarnya.

Sehingga, lanjut dia, kondisi itu membuat investor mengambil langkah wait and see dengan kecenderungan keluar, salah satu dampaknya terasa pada pasar saham.

Sementara dari dalam negeri, menurut Andrew Argado, kondisi saat ini tidak terlalu cukup signifikan dalam menggerakan pasar. Pelaku pasar saham cenderung mulai meninggalkan sentimen politik.

"Secara fundamental ekonomi Indonesia juga masih stabil," katanya.

Sementara itu, Riset Sinarmas Sekuritas memprediksi pada Senin (13/10), IHSG BEI akan bergerak berfluktuasi dengan kecenderungan menguat di kisaran level 4.933-4.980 poin.

"IHSG BEI akan dipengaruhi oleh data neraca perdagangan Tiongkok yang diperkirakan meningkat," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 169.606 kali dengan volume mencapai 2,79 miliar lembar saham senilai Rp3,42 triliun. Efek yang mengalami penguatan sebanyak 80 saham, turun sebanyak 223 saham, dan tidak bergerak nilainya atau stagnan 84 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 445,99 poin (1,90 persen) ke 23.088,54, indeks Nikkei turun 178,38 poin (1,15 persen) ke 15.300,55 dan Straits Times melemah 31,98 poin (0,98 persen) ke posisi 3.227,30.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014