Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Republik Vanuatu Meltek Sato Kilman Livtuvanu mengatakan pihaknya berencana membuka kantor Kedutaan Besar Republik Vanuatu di Indonesia, mengingat kedua negara telah menjalin hubungan diplomatik.

"Vanuatu telah menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia, dan saat ini kami bekerja sama dengan pemerintah untuk membuka kantor kedutaan di sini," ujar Meltek Sato Kilman Livtuvanu usai menghadiri Forum Demokrasi Bali ke-7 di Denpasar, Sabtu.

Menurut Meltek, Indonesia adalah patner strategis bagi Vanuatu karena kedua negara berada pada kawasan Asia-Pasifik.

Selain itu, kata dia, Indonesia tengah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, maka pemerintah Vanuatu merasa negara itu harus terlibat dalam sejumlah kerja sama dengan Indonesia.

Dubes Vanuatu itu mengaku bahwa ia baru pertama kali menghadiri acara Bali Democracy Forum.

"Ini pertama kali saya datang ke BDF dan saya harus katakan saya terkesima dengan ini, karena BDF ini berbicara mengenai masalah utama di wilayah Pasifik dan Asia serta isu global," kata dia.

Meltek berpendapat ada banyak pengalaman yang dibagikan dan banyak hal yang dapat dibangun dalam forum demokrasi tahunan ini.

"Saya pikir ini adalah satu ide baik dan secara jelas vanuatu mendukung forum ini, dan kami akan terus datang karena ingin berkontribusi bagi keadaan sosial ekonomi di Pasifik," ujarnya.

Forum Demokrasi Bali ketujuh (BDF VII) berlangsung 10-11 Oktober 2014 di Bali International Convention Center (BICC), Bali, Indonesia dengan tema "Evolving Regional Democratic Architecture: The Challenges of Political Development, Public Participation, and Socio-Economic Progress in the 21st Century".

Forum demokrasi tahunan ini dihadiri delegasi dari 85 negara yang terdiri dari negara peserta dari kawasan Asia-Pasifik dan negara pengamat dari luar kawasan Asia-Pasifik, serta delapan organisasi internasional.

Dalam pertemuan dua hari itu, para pemimpin dan delegasi dari berbagai negara akan membahas beberapa subtema, salah satunya mengenai tantangan pembangunan politik dan kemajuan sosial ekonomi, terutama negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. ***1***

(T.Y012)

(T.Y012/B/Y012/R007) 11-10-2014 14:46:13

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014