Jakarta (ANTARA News) - Rumah Sakit Jakarta Eye Center (JEC) di Kedoya, Jakarta, memperkenalkan teknologi terbaru operasi katarak yakni bladeless laser cataract surgery sehingga operasi katarak tidak lagi menakutkan bagi pasien karena tidak menggunakan pisau bedah melainkan sinar laser.

“Ini merupakan standar internasional dengan penggunaan teknologi operasi katarak terkini dan satu-satunya di Indonesia.

Operasi katarak jadi tidak menakutkan lagi dan lebih aman,” kata Direktur Medis Jakarta Eye Center @Kedoya dan ketua Bedah Refraktif Surgery Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM, di JEC, Jakarta, Sabtu.

Setiyo menjelaskan bladeless laser cataract surgery menggunakan sinar laser berbasis teknologi femtosecond yakni sinar infra merah yang memiliki kemampuan memotong sangat akurat dibandingkan dengan teknologi laser lainnya dengan tingkat panas yang sangat rendah.

Operasi tidak lagi manual menggunakan pisau sehingga operasi tidak lagi berdarah, tidak perlu dijahit, tidak diperban dan tidak perlu ada perawatan.

Proses operasi pun hanya memerlukan waktu sekitar 5-10 menit tanpa ada resiko infeksi pasca operasi.

“Kalau operasi manual disuntik tapi ini cukup tetes saja, lalu biasanya luka sehabis operasi manual itu besar sampai dijahit lima atau tujuh jahitan jadi harus perawatan dan kemungkinan infeksi tinggi. Tetapi dengan metode ini, luka kecil cukup 2 milimeter saja,” ujar Setiyo.

"Dulu kita pasti sering dengar operasi katarak bisa gagal. Namun dengan teknologi yang tinggi ini itu hampir sulit terjadi bahkan minim trauma. Operasi juga tidak lagi harus menunggu kataraknya matang,” tambahnya.

Dengan tingkat akurasi dan aman yang lebih tinggi ini, Setiyo pun berharap masyarakat tidak lagi takut untuk melakukan operasi katarak sehingga bisa menurunkan angka kebutaan di Indonesia.

Presiden Direktur JEC Korporat Dr. Darwan M. Purba, SpM, mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan urutan ketiga dari penduduknya yang menderita katarak dan nomor satu di Asia Tenggara.

Berdasarkan data The Fred Hollows Foundation, kasus kebutaan di Indonesia mencapai angka 3,6 juta dan 70 persen diantaranya disebabkan oleh katarak.

"Kondisi kesehatan mata di Indonesia yang masih memprihatinkan ini menjadi alasan JEC untuk terus memberikan edukasi tentang kesehatan mata dan melakukan operasi katarak gratis,” kata Darwan.

JEC sebagai rumah sakit spesialis mata pertama dan satu-satunya di Indonesia yang telah mendapatkan akreditasi standar internasional dari Joint Commission International (JCI) rutin menggelar operasi katarak gratis (yang biasanya pasien dikenakan biaya sekitar Rp11 juta hingga Rp20jutaan) selama tiga sampai empat kali setahun dengan menargetkan minimal 400 gratis per tahun.

Pewarta: Monalisa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014