Brussel (ANTARA News) - Uni Eropa (UE) pada Jumat (10/10) menyampaikan keprihatinan yang mendalam mengenai keamanan dan situasi kemanusiaan di Kobane serta bagian lain wilayah yang dinyatakan sebagai otonomi oleh suku Kurdi Suriah.

Selama tiga pekan terakhir, pengepungan dilakukan oleh anggota gerilyawan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) dan petempuran sengit pun berkecamuk.

Dinas Kegiatan Luar Negeri Eropa mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa UE dengan keras mengutuk ISIL dan serangannya di Kobane, Kota Suriah yang berbatasan dengan Turki, dan tetap berkomitmen untuk memainkan perannya guna sepenuhnya memerangi ISIL dan menyampaikan solidaritas buat semua orang yang menderita akibat tindakan ISIL.

"US, Turki dan semua mitra lain regional serta internasional perlu bekerjasama lebih jauh, untuk mengucilkan dan meredam ancaman ISIL. UE terus sepenuhnya mendukung upaya diplomatik Utusan Khusus PBB bagi Suriah Staffan de Mistura, bagi penyelesaian politik krisis Suriah," kata pernyataan tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam.

Rakyat Kobane, katanya, telah memperlihatkan kepada masyarakat internasional tekad mereka untuk menggunakan segala cara guna melindungi nilai dan hak dasar mereka serta melawan penindasan.

UE menyadari mendesaknya situasi dan berusaha merancang perincian paket penting lain mengenai dukungan tambahan.

Gerilyawan ISIL, setelah berulangkali menyerbu daerah yang didominasi Suku Kurdi, bergerak maju ke arah Kobane di dekat perbatasan Turki selam tiga pekan dan merebut banyak desa di sekitar kota kecil itu.

Beredar laporan bahwa petempur ISIL telah merebut sebanyak sepertiga wilayah Kobane, meskipun koalisi anti-teror pimpinan AS melancarkan serangan udara.

(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014