Aden (ANTARA News) - Satu ledakan di dekat pos pemeriksaan militer di wilayah Hadramaut, Yaman tenggara, menewaskan dua tentara dan melukai empat orang lainnya, kata seorang pejabat setempat, menambah gelombang serangan menghantam negara pada saat terjadi kekacauan politik.

Ledakan itu terjadi di jalan umum di kota Shibam di Hadramaut, kata pejabat itu, dan menambahkan bahwa Al-Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) atau cabangnya Ansar al-Syariah diyakini bertanggung jawab.

Pada Kamis ledakan dan serangan senjata AQAP di wilayah pesisir Hadramaut, Buroom, menewaskan sedikitnya 20 tentara sementara bom bunuh diri di Sanaa oleh kelompok yang sama menewaskan setidaknya 47 orang.

Para gerilyawan Muslim Sunni AQAP telah berjanji untuk menargetkan kelompok Syiah Houthi, yang menguasai ibu kota Sanaa akhir bulan lalu dan telah memaksa Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi
untuk menandatangani kesepakatan memberikan peran dalam pemerintahan.

Negara-negara Barat dan Teluk Arab khawatir bahwa ketidakstabilan di Yaman bisa memperkuat AQAP, yang juga telah meningkatkan serangan terhadap eksportir minyak Arab Saudi, dan telah diplot untuk membawa turun pesawat-pesawat internasional.

Kelompok Houthi menyerukan hak yang lebih besar bagi pengikut sekte Syiah Islam Zaidi yang dominan di bagian utara Yaman, tetapi telah memposisikan diri sebagai gerakan politik nasional sejak 2011 dengan memanfaatkan kemarahan tata kelola yang buruk.

Meskipun Zaidi Syiah dan Sunni Yaman secara historis menikmati hubungan baik, munculnya Huthi dan peningkatan serangan AQAP telah meningkatkan kemungkinan konflik sektarian yang lebih luas, menurut para pengulas.

Situasi politik di Yaman juga dirumitkan oleh pertumbuhan satu gerakan separatis selatan dan perpecahan di kalangan angkatan bersenjata, demikian Reuters.
(H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014