...membutuhkan keahlian khusus untuk mengerjakannya...
Cirebon (ANTARA News) - Para perajin batik di daerah Pantura, Kabupaten Cirebon mengaku batik tulis tradisional motif klasik Cirebonan cukup diminati oleh turis asal Jepang.

Haryono, salah seorang perajin batik di Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kepada wartawan di Cirebon, Minggu, mengatakan, batik klasik dengan motif khas Cirebon cukup diminati oleh turis asal Jepang.

Dikatakannya, berbagai motif batik tulis klasik seperti motif Paksinaga Liman, Megamendung, Patran Keris, Singa Payung, Singa Barong, dipesan turis Jepang untuk dijadikan bahan pakain model Kimono.

Menurut dia, permintaan batik tulis klasik tersebut cukup menggairahkan, karena kain batik tersebut semakin diminati oleh turis Jepang, Singapura, Taiwan, dan Eropa. Dalam satu pekan bisa terjual 90 lembar kain batik.

"Batik klasik Paksinaga Liman, Megamendung, Patran Keris, Singa Payung, Singa Barong, membutuhkan keahlian khusus untuk mengerjakannya," kata dia.

Cirebon merupakan daerah penghasil batik yang memiliki motif unik dan khas. Yang harus dipertahankan sehingga mampu bersaing dan diminati oleh pasar ekspor seperti Singapura dan Eropa.

Sementara itu Akiko salah seorang turis asal Jepang mengaku motif batik klasik khas Cirebon memiliki gambat menarik, meski perpaduan warna cukup sederhana.

Ia mengatakan, bahan batik klasik cocok sebagai kain khas Jepang kimono, selain lembut dan halus bisa dikenakan saat musim panas.

Akiko membeli tiga kain batik untuk dibawa pulang.

Pewarta: Enjang Solihin
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014