Dua jalur khusus KRL dan dua lainnya untuk kereta jarak jauh"
Bekasi (ANTARA News) - Petugas Stasiun Kota Bekasi, Jawa Barat, terpaksa menghilangkan area parkir kendaraan di sisi selatan karena terkena dampak proyek double-double track (DDT) .

"Proyek pengembangan DDT rute Manggarai-Cikarang mengakibatkan lahan di sekitar stasiun Bekasi harus disterilkan," kata Kepala Stasiun Kota Bekasi Teguh Budiono di Bekasi, Minggu.

Menurut dia, lahan parkir di sisi selatan seluas 1.300 meter persegi terpaksa ditutup sejak 1 Oktober 2014 untuk pengerjaan penambahan jalur kereta.

"Lahan parkir tersebut kita kosongkan, nanti akan dimanfaatkan untuk jalur perlintasan penumpang. Jadi modelnya seperti Stasiun Serpong, penumpang kalau mau naik kereta harus naik dulu ke lantai dua, kemudian turun. Jadi tidak ada orang sembarangan melintas di rel kereta," katanya.

Menurut Teguh, pihaknya akan mengupayakan pembangunan gedung parkir bertingkat di sisi utara sebagai pengganti lahan parkir sisi selatan.

"Di sebelah utara yang sekarang menggunakan sistem parkir elektronik, nanti model parkirnya bertingkat," katanya.

Teguh memperkirakan, proyek DDT ini akan selesai pada 2016 mendatang.

"Jalur untuk kereta rel listrik dan kereta jarak jauh akan terpisah. Dua jalur khusus KRL dan dua lainnya untuk kereta jarak jauh," katanya.

Dia optimistis, cara ini akan meminimalisir dampak persinggungan kereta serta menertibkan jadwal pemberangkatan kereta.

Berdasarkan data melalui Stasiun Kota Bekasi tercatat jumlah penumpang setiap harinya sekitar 28 ribu orang, dengan jumlah penumpang kereta lokal sekitar 200 orang.

"Saya optimistis nantinya penumpang akan semakin nyaman," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014