Samarinda (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Temindung mengimbau warga Samarinda, Kalimantan Timur, mulai menggunakan masker menyusul kabut asap yang menyelimuti daerah itu makin pekat.

"Kami mengimbau warga agar menggunakan masker sebab saat ini kabut asap yang menyelimuti wilayah Kota Samarinda makin pekat dan sudah melampaui ambang batas toleransi," kata Kepala BMKG Bandara Temindung Samarinda Sutrisno.

Berdasarkan pantauan alat PM-10 Stasiun BMKG Bandara Temindung pada Minggu pagi, kata Sutrsno, kepekatan kabut asap yang menyelimuti Kota Samarinda mencapai 97 mikrogram per meter kubik.

Padahal, lanjut Sutrisno, ambang batas toleransi kepekatan kabut asap hanya 150 mikrogram per meter kubik.

"Kepekatan kabut asap hari ini (Minggu) yang mencapai 97 mikrogram per kubik tersebut masih dalam kategori sedang. Padahal, sebelumnya, yakni pekan lalu, kepekatan kabut asap berkisar 30--40 mikrogram per kubik. Jadi, dengan tingkat kepekatan yang terus naik tersebut, kami mengimbau warga agar mulai menggunakan masker," kata Sutrisno.

Pada Minggu pagi juga, tambah Sutrisno, angin bertiup dari arah Tenggara ke Timur Laut dan berdasarkan pantauan, "hotspot" atau titik panas di Kaltim terbanyak terpantau di Kabupaten Paser.

"Kami juga mengimbau warga agar lebih waspada, khususnya saat membakar sampah, sebab sedikit saja pemicunya, dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Selain suhu yang cukup panas, tiupan angin juga dapat menimbulkan kobaran api dari aktivitas membakar sampah," ungkap Sutrisno.

Sementara itu, musim hujan di Kota Samarinda diprediksi akan berlangsung awal November 2014.

"Artinya, puncak musim kemarau diprediksi pada akhir Oktober, namun perkiraan itu masih bisa bergeser. Akan tetapi, diharapkan tetap ada hujan pada awal November 2014," ujar Sutrisno.

Pewarta: Amirullah
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014