Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah pada Senin memberikan Anugerah Adhikarya Rupa 2014 kepada perupa terpilih yang dinilai telah berjasa memajukan dan mengembangkan seni rupa di Indonesia.

Penghargaan Kategori Personal (Seniman/Pengamat) diberikan kepada enam seniman, antara lain FX. Harsono (seniman lukis, grafis, patung, fotografi, olahan digital dan berbagai jenis artwork); F. Widayanto (seniman keramik dan gambar), dan Heri Dono (seniman berbagai medium).

Penghargaan kategori itu juga diberikan kepada Tisna Sanjaya (seniman grafis, seni lukis, seni patung, seni instalasi, aktor, penyair, sutradara), Carla Bianpoen (pengamat, penulis, kritikus, penulis seni), dan Bambang Bujono (wartawan, kritikus, pengamat, dan peresensi seni rupa).

Untuk Kategori Group/Kolektif, penghargaan diberikan kepada Ruang Rupa dan Kelompok Jendela. Dan penghargaan Kategori Institusi Seni kepada Agung Rai Museum of Art (ARMA), Bentara Budaya, Rumah Seni Cemeti, dan Selasar Sunaryo.

Selain itu ada penghargaan Kategori Event yang diberikan kepada tiga acara seni rupa yaitu ArtJog, Pasar Seni ITB, dan Inacraft.

"Masing-masing Penerima Anugerah Adhikarya Rupa 2014 akan mendapatkan plakat, piagam, dan uang apresiasi," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu di Gedung Sapta Pesona Jakarta.

Ia mengatakan pemberian penghargaan itu merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mengapresiasi peran perupa Indonesia dalam pengembangan ekonomi kreatif.

"Bagi bangsa Indonesia seni rupa sudah berkembang sejak jaman pra-sejarah, terbukti ditemukannya artefak dan Indonesia saat ini telah menjadi salah satu magnet seni rupa Asia. Namun masih banyak seniman, khususnya bidang seni rupa, yang tidak dikenal masyarakat, padahal telah memiliki karya-karya yang diapresiasi dunia internasional," katanya.

Pemberian penghargaan, menurut dia, juga ditujukan untuk menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap seniman dan karya seni rupa Indonesia.

Tahun ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan 15 penghargaan kepada para perupa yang terpilih oleh tim penilai.

Tim penilai terdiri atas I Gde Ardika (pecinta seni dan mantan Menteri Pariwisata) sebagai ketua dengan anggota Agus Dermawan T (kritikus seni rupa); Aminudin TH Siregar (kurator dan pendidik seni rupa); Farah Wardani (konsultan galeri, Direktur Indonesian Visual Art Archive), dan Direktur Pengembangan Seni Rupa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Watie Moerany.

Tim tersebut menilai kandidat penerima penghargaan yang diusulkan daalam diskusi kelompok terfokus di beberapa daerah.

Penilaian tidak tidak semata dilakukan pada karyanya, tapi juga pada konsistensi dan usaha mereka untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia dan sektor industri kreatif di Indonesia.

Mari berharap para seniman muda bisa menjadikan para seniman penerima Anugerah sebagai inspirasi dan sumber motivasi untuk memajukan seni rupa Indonesia.

Ia juga mengingatkan bahwa subsektor pasar seni rupa tahun 2013 menyumbang Rp2 trilliun ke Produk Domestik Bruto dan diperkirakan memperkerjakan 15 ribu orang kreatif serta lima ribu lapangan usaha.

"Maka ke depan perlu dipikirkan mengatasi berbagai isu strategis yang dihadapi oleh seniman seni rupa termasuk tempat eksibisi, apresiasi dan perolehan ekonomi yang sesuai, aspek manajemen dari seni rupa, kurasi dan keberadaan bursa seni rupa yang adil bagi semua pihak," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014