"Saya mengharapkan pemerintah segera menyelesaikan permasalahan ini karena yang keluar uang untuk menalangi pengadaan alat justru tim manajer," ujar Albert di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan tim manajer berinisiatif menalangi dana untuk pembelian peralatan pertandingan sekitar Rp100 juta setelah berkonsultasi dengan perusahaan pemenang tender.
Perusahaan pemenang tender menyatakan khawatir tidak dapat menyediakan peralatan pertandingan sesuai dengan waktu yang ditetapkan karena harus mengurus banyak cabang olahraga.
Perusahaan ini kemudian menyarankan tim manajer renang untuk membeli sendiri peralatan sesuai dengan spesifikasi yang disetujui Kemenpora.
"Tim manajer diminta beli dulu, nanti akan diganti. Tapi hingga kini tidak ada kabar berita, sama sekali tidak ada kejelasan," ujar dia.
Ia menyadari permasalahan yang dihadapi cabang olahraga renang tidak separah cabang olahraga lain. Namun, ia tetap menyayangkan kejadian ini karena menunjukkan betapa tidak profesionalnya pemerintah dalam mengurus olahraga.
"Ini sangat tidak benar, ke depan harus ada suatu terobosan. Beruntung tim manajer renang mau mengusahakan, coba kalau tidak, artinya atlet akan memakai pakaian renang usang untuk tampil di Asian Games," kata atlet era tahun 90-an ini.
(SDP-68/R007)
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
