Dari sini nantinya akan muncul keteraturan bahwa ada kawasan tertentu seperti bantaran sungai yang memang tidak diuntukkan sebagai kawasan permukiman.
Jakarta (ANTARA News) - Pakar perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan untuk mengatasi banjir yang terjadi di akhir dan awal tahun perlu koordinasi hulu-hilir dan tidak mungkin hanya dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Jakarta siap menghadapi banjir. Tapi apakah daerah sekitar seperti Puncak Bogor, Depok atau Tangerang juga melakukan kesiapan serupa seperti yang sudah dilakukan pemerintah provinsi," kata Yayat Supriatna, di Jakarta, Senin.

Yayat mengatakan pemerintah DKI secara intensif melakukan perbaikan drainase serta menormalisasi sungai termasuk pengerukan, hal seperti itu juga harus dilakukan pemerintah yang ada di kawasan penyanggah Jakarta.

"Kalau daerah penyanggah Bodetabek tidak melakukan normalisasi sungai akan sia-sia yang dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta. Itulah yang saya maksudkan harus terkoordinasi antara hulu dan hilir," ujarnya.

Ia mendukung upaya normalisasi sungai yang sudah dilakukan pemerintah provinsi saat ini karena dinilai dapat meminimalisasi tingkat kerugian yang ditimbulkan ketika bencana banjir datang. Normalisasi sungai yang diikuti dengan memindahkan (relokasi) warga yang ada di bantaran adalah langkah tepat untuk mengajar masyarakat taat aturan.

"Butuh pendekatan aturan sehingga mengajar warga patuh terhadap aturan. Di Jakarta memang butuh hidup tapi harus mengikuti aturan. Dari sini nantinya akan muncul keteraturan bahwa ada kawasan tertentu seperti bantaran sungai yang memang tidak diuntukkan sebagai kawasan permukiman," katanya.

Hanya saja menurut Yayat relokasi warga bantaran yang dilakukan pemerintah daerah harus diikuti dengan kesiapan hunian, bila tidak akan muncul masalah baru karena banyak warga yang kehilangan tempat tinggal.

"Saya rasa apa yang dilakukan pemerintah saat ini manusiawai. Ketika ditata permukiman di bantaran sungai, warga direlokasi ke bangunan-bangunan yang telah dibangun sebelumnya. Ini penting jangan sampai rumah sudah ditertibkan tapi warga tidak tahu harus tinggal di mana," tambahnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan puncak musim hujan akan mengguyur Jakarta dan sekitarnya pada bulan Desember--Februari, pemerintah diharapkan melakukan perbaikan drainase dan normalisasi sungai.

(SDP-77)

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014