Padang (ANTARA News) - Pejabat pada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kota Padang, Sumatera Barat, menyebutkan kualitas udara di daerah itu tidak sehat akibat kiriman kabut asap dari pembakaran lahan dan hutan di provinsi lain.

Kepala Bidang Pengawasan Dampak Lingkungan (Wasdal) Bapedalda Kota Padang, Mairizon di Padang, Senin mengatakan, uji kualitas udara di dua tempat yaitu kawasan Balaikota, Aie Pacah dam GOR Agus Salim, menunjukan bahwa unsur kandungan udara parameternya berada di atas baku mutu nasional

"Hasilnya diketahui di kawasan Balaikota Aie Pacah beberapa kandungan unsur kandungan udara parameternya berada di atas baku mutu nasional. Sehingga kondisi ini berada pada kategoti tidak sehat," kata dia.

Ia menjelaskan, PM10 di lokasi pantau Balaikota Padang berada di atas baku mutu yaitu 220, sementara baku mutu nasional 150 PM10.

"PM10 adalah partikel atau butiran debu halus di atmosfir dengan diameter kurang dari sepuluh atau sama dengan sepuluh mikrometer. PM10 merupakan standar untuk pengukuran partikulat polutan pada udara ambient," katanya.

Sementara itu, di GOR Agus Salim menunjukkan kategori baik karena berada pada di bawah baku mutu yakni 63,37 PM10.

"Hal itu disebabkan posisi kawasan GOR berada di wilayah barat Kota Padang sedangkan angin menuju ke timur. Selain itu juga karena masih terdapatnya pohon-pohon yang cukup rapat dan hijau," kata dia.

Dia mengatakan, di Padang sendiri tidak terdapat adanya titik api yang menandakan adanya pembakaran hutan dan lahan sebagai sumber kabut tersebut.

Namun, katanya, beberapa tindakan yang menyumbang peningkatan pencemaran itu diantaranya kegiatan industri, sektor transportasi, pembakaran sampah dan jerami serta limbah kotoran ternak.

Dia berharap kondisi ini tidak meningkat pada kondisi yang lebih buruk sehingga masyarakat tidak merasakan dampak yang parah dengan terganggunya pernafasan. Namun dampak yang juga dikhawatirkan jangka panjangnya adalah terjadinya pemanasan global.

(KR-AGP/S023)

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014