... telah menemukan berbagai barang diantaranya pakaian, koper, foto, paspor, perhiasan dan boneka... "
Den Haag (ANTARA News) - Para pejabat Belanda kembali ke lokasi kecelakaan pesawat MH17 di Ukraina untuk mencari sisa-sisa barang bawaan penumpang kemudian dilanjutkan untuk mengambil foto boneka yang ditemukan di lokasi itu.

Belanda adalah bagian dari Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) yang memprakarsai kunjungan kembali ke tempat di mana pesawat Malaysia Airlines Boeing B-777-200 itu jatuh di wilayah yang dikuasai pemberontak pada 17 Juli 2014.

Seluruh 298 penumpang pesawat itu tewas dan dua-pertiga dari mereka adalah warga Belanda.

"Empat petugas asal Belanda berada di lokasi kecelakaan sebagai bagian dari tim OSCE," kata juru bicara Departemen Kehakiman Belanda, Jean Fransman, dilansir AFP, Selasa.

"Truk berada di tempat kejadian untuk mengambil apa yang ditemukan di suatu tempat sebelum mereka kembali ke Belanda," kata Jean Fransman.

Anggota dari Layanan Darurat Ukraina (SES) saat ini sedang melakukan pencarian anggota tubuh korban dan harta benda yang sudah dilanjutkan sejak Senin (13/10).

"Beberapa barang pribadi telah dikumpulkan penduduk setempat," kata Jean Fransman.

Sebanyak 40 anggota SES telah menemukan berbagai barang diantaranya pakaian, koper, foto, paspor, perhiasan dan boneka, tambahnya.

Sebelumnya, ahli forensik Belanda membatalkan pencarian mereka pada Agustus 2014 karena pertempuran yang sedang berlangsung, selain itu Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengeluhkan kurangnya akses ke lokasi kecelakaan.

Penerbangan MH17 ditembak jatuh pada 17 Juli saat berada di atas wilayah pemberontak yang menguasai bagian timur Ukraina.

Belanda bertanggung jawab mengidentifikasi dan menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. Sejauh ini 272 korban tewas sudah teridentifikasi.

Temuan awal dari laporan tim Belanda yang dipimpin peneliti kecelakaan pesawat mengatakan pesawat MH17 terkena rudal anti-pesawat.

Kiev dan negara Barat menuduh separatis yang didukung Moskow sengaja menembak rudal yang dipasok dari Rusia ke udara namun Moskow membantah tuduhan itu dan balik menuding Kiev.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014