Di tahun 2013 saja, ada lebih dari sembilan ribu orang Timor Leste yang menuntut ilmu di Indonesia."
Jakarta (ANTARA News) - Suasana resmi upacara kenegaraan penganugerahan Bintang Republik Indonesia Adipurna, Jumat (10/10),  berubah menjadi penuh keharuan.

Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao tak kuasa menahan air matanya saat membacakan ucapan terima kasihnya atas penghargaan Bintang Adipurna dari Pemerintah Indonesia, keheningan yang biasa mengiringi upacara-upacara resmi itu pun berubah menjadi keharuan yang mencekat.

Dengan suara terbata-bata, Xanana menyampaikan bahwa penghargaan itu adalah sebuah kehormatan besar atas kontribusinya dalam memperkuat hubungan kedua negara.

"Hari ini Republik Indonesia dan Republik Timor Leste adalah dua negara berdaulat yang saling menghormati satu sama lain dan menempatkan semangat persaudaraan dan prinsip kesejajaran sebagai dasar hubungan kerja samanya," ucapnya.

Ia kemudian menuturkan bagaimana pertemuannya dengan Presiden Yudhoyono pada 2002 yang saat itu menjabat sebagai Menko Polkam serta pertemuan-pertemuan lanjutan antara keduanya yang didasari semangat persaudaraan guna membangun hubungan baik antara kedua negara.

"Bagi kami, Yang Mulia (Presiden Yudhoyono--red) adalah sahabat baik rakyat Timor Leste," tuturnya.

Xanana, yang juga pernah menjabat sebagai Presiden Timor Leste itu, berharap penghargaan Bintang Adipurna itu dapat menegaskan hubungan baik kedua negara dan kedua bangsa.

Sebelum menyematkan Bintang Adipurna, yang merupakan penghargaan tertinggi dari Pemerintah Indonesia terhadap warga negara asing, di dada PM Timor Leste, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Timor Leste lebih dari sekadar tetangga, namun juga teman baik.

"Hari ini memang hari yang istimewa dan bermakna. Kita berkumpul di sini untuk menyaksikan satu tonggak lain dalam hubungan antara Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste," tandas Presiden.

Hubungan baik antara kedua negara itu menurut Presiden tercermin dari peningkatan perdagangan bilateral kedua negara sebesar 2,7 persen dalam lima tahun terakhir, penandatanganan setidaknya 49 perjanjian serta peningkatan hubungan antar-manusia.

"Di tahun 2013 saja, ada lebih dari sembilan ribu orang Timor Leste yang menuntut ilmu di Indonesia. Agustus tahun ini, kita juga mendirikan The Indonesia - Timor Leste Friendship Forum. Sebuah forum yang didirikan dengan satu tujuan yaitu untuk mendorong interaksi antarwarga kedua negara," urai Presiden Yudhoyono dalam upacara penyerahan penghargaan yang dilakukan di sela-sela pelaksanaan Forum Demokrasi Bali (BDF) VII di Nusa Dua itu.

Saudara Banyak Negara


Apabila suasana haru mewarnai penyerahan Bintang Republik Indonesia Adipurna pada Perdana Menteri Timor Leste, suasana canda dan tawa tercipta dalam penganugerahan penghargaan serupa pada Presiden Filipina Benigno Simeon Aquino III.

Ada canda dan tawa dalam upacara resmi tersebut, terutama saat Presiden Filipina mengatakan setelah semua kerja keras dan pencapaian yang dicapai Presiden Yudhoyono untuk Indonesia dalam 10 tahun terakhir, ia layak beristirahat dan bersantai.

Ia juga memuji kepemimpinan Presiden Yudhoyono dalam 10 tahun terakhir dan menilai Presiden Yudhoyono bukan hanya teman, namun juga saudara bagi banyak negara.

"Ini merupakan suatu hal yang istimewa bagi saya untuk menerima penghargaan Bintang Adipurna. Atas penghargaan tertinggi dari Indonesia ini, saya sampaikan terima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan masyarakat Indonesia," ujarnya seusai penyematan Bintang Adipurna itu.

Ia juga menilai penghargaan itu sebagai bentuk pengakuan atas hubungan kerja sama kedua bangsa yang semakin kuat. Benigno kemudian merujuk kedekatan kedua bangsa dengan terdapatnya sejumlah kata yang sama dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Tagalog, antara lain kata cinta dan balik (kembali).

Sementara itu Presiden Yudhoyono --yang baru melawat ke Filipina pada Mei lalu-- memuji peran dan komitmen Presiden Filipina dalam mendorong hubungan baik kedua negara.

"Komitmennya untuk mempromosikan kerja sama bilateral telah membuka banyak peluang bagi kedua negara," ungkap Presiden seraya menyebutkan bahwa kerja sama ekonomi kedua negara mengalami peningkatan sebesar rata-rata 10,9 persen per tahun dalam lima tahun terakhir dan total nilai perdagangan antar kedua negara pada tahun lalu mencapai 12,5 miliar dolar AS.

Pada Mei 2014, tambah Presiden, Indonesia-Filipina juga telah menyepakati pengaturan garis batas zona ekonomi eksklusif.

Entah itu dalam balutan canda atau keharuan yang sangat, sebuah penghargaan telah tersemat di dada para sahabat.

Oleh GNC Aryani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014