Kabul (ANTARA News) - Gerilyawan Taliban membunuh enam personil polisi Afghanistan Selasa, kata para pejabat, terbaru dalam serangkaian serangan terhadap pasukan keamanan lokal, satu tantangan yang mereka hadapi ketika pasukan NATO meninggalkan negara itu.

Serangan pada satu pos polisi di Provinsi Logar selatan Kabul terjadi sehari setelah gerilyawan itu menyerang satu konvoi di utara dan menewaskan 22 polisi.

Pasukan tempur asing akan ditarik dari Afghanistan akhir tahun ini, menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada tentara dan polisi untuk memerangi pemberontakan Taliban.

"Satu kelompok Taliban menyerang satu pos polisi di distrik Baraki Barak awal pagi ini dan menewaskan enam olisi." kata kepala distrik itu Mohammad Rahim Amin kepada AFP.

"Mereka berperang sampai peluru terakhir, tetapi mereka akhirnya ditaklukkan Taliban."

Din Mohammad Darwish, juru bicara gubernur provinsi itu mengonfirmasikan serangan itu dan mengatakan insiden tersebut sedang diselidiki.

Taliban yang telah melancarkan pemberontakan berdarah terhadap NATO dan pasukan pemerintah Afghanistan dalam 13 tahun belakangan ini, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu melalui satu akun Twitter terkenal.

Menteri Dalam Negeri Omar Daudzai Selasa mengemukakan pada satu pertemuan para komandan keamanan bahwa kekurangan senjata-senjata yang layak menghambat polisi dan menyebabkan banyak jatuh korban.

"Polisi tidak memiliki senjata yang layak. Musuh-musuh menyerang pos-pos polisi dengan senjata-senjata berat sementara polisi hanya menghadapinya dengan senapan-senapan AK47," katanya.

Ada kekhawatiran yang terus dihadapi apakah pasukan Afghanistan akan memiliki peralatan yang diperlukan untuk mengalahkan Taliban tanpa dukungan pasukan NATO yang dipimpin AS.

Korban pasukan keamanan Afghanistan meningkat dalam dua tahun belakangan ini saat NATO telah menyerahkan sebagian besar tugas tempur kepada tentara dan polisi negara itu.

Presiden baru Ashraf Ghani telah menandatangani satu perjanjian yang lama ditunggu yang mengizinkan pengerahan 13.000 tentara asing sampai tahun 2015.

Tetapi tindak lanjut missi itu, yang akan mulai bertugas pada 1 Januari-- 9.800 tentaraAS dan sekitar 3.000 serdadu dari Jerman, Italia dan negara-negara anggota NATO lainnya-- akan dipusatkan terutama melatih pasukan lokal dsn operasi-operasi kontra-terorisme.

Juga pada Selasa satu bom yang ditempatkan di sebuah mobil meledak d Kabul dan mencederai dua warga sipil,kata kementerian dalam negeri, demikian AFP.
(H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014