Boyolali (ANTARA News) - Rombongan haji kelompok terbang 14 asal Debarkasi Surakarta terpaksa harus mendarat di Bandara Colombo Sri Lanka, Rabu, karena pesawat terbang yang membawa 375 jamaah itu, mengalami gangguan.

Menurut Ketua Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surakarta, Badrussalam, pihaknya mendapat informasi bahwa rombongan kloter 14 asal Kota Salatiga dan Demak mendarat di Colombo Sri Lanka, karena pesawat terbang yang membawa jamaah itu, mengalami krodit.

Menurut Badrussalam, sehingga pesawat terbang yang membawa rombongan haji kloter 14 tersebut diperkirakan akan mengalami keterlambatan kedatangannya di Bandara Adi Soemarmo Boyolali.

Namun, rombongan haji kloter 14 tersebut yang pesawatnya sedang mengalami krodit di Colombo tersebut sudah dijemput pesawat terbang dari Bandara Adi Soemarmo. Sehingga, kloter 14 diperkirakan akan tiba disekitar pukul 16.00 WIB atau terlambat sekitar 10 jam lebih dari jadwal semula.

Ia menjelaskan rombongan haji kloter 13 asal Salatiga dan Grobogan dengan jumlah 374 jamaah mendarat di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Rabu ini, sekitar pukul 02.50 WIB atau mengalami keterlambatan sekitar 30 menit dari jadwal semula.

"Jumlah haji Debarkasi Surakarta yang sudah dipulangkan ke daerah masing-masing hingga kloter 13 totalnya sebanyak 4.840 jamaah," katanya..

PPIH Debarkasi Surakarta, pada 2014 telah memberangkatkan calon haji ke Tanah Suci sebanyak 99,6 persen atau sebanyak 26.433 orang. Jumlah itu terdiri atas 21.607 orang asal Jateng, sebanyak 2.471 orang asal Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sebanyak 355 orang petugas pendamping kloter dan panitia pemeriksa.

Ia menjelaskan jumlah jamaah haji asal Debarkasi Surakarta yang meninggal duni di Tanah Suci hingga pemulangan kloter 13 tersebut mencapai 37 orang termasuk dua orang wafat di dalam pesawat saat perjalanan.

"Kami Rabu ini, hanya memulangkan rombongan haji dua kloter saja, sedangkan Kamis (16/10), dijadwalnya juga dua kloter yakni 15 dan 16, keduanya asal Demak.

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014