Eksekusi tol laut ini tentu akan menjadi isu yang strategis dari pemerintahan baru, sehingga untuk mewujudnyatakannya dibutuhkan langkah-langkah yang strategis,
Makassar (ANTARA News) - Rektor Universitas Hasanuddin, Makassar Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu mengatakan, dalam melakukan "eksekusi" laut untuk jalan tol membutuhkan langkah strategis.

"Eksekusi tol laut ini tentu akan menjadi isu yang strategis dari pemerintahan baru, sehingga untuk mewujudnyatakannya dibutuhkan langkah-langkah yang strategis," kata Dwia di sela-sela acara penandatanangan nota kesepahaman (MoU) dengan pihak PT Pelindo IV di Makassar, Rabu.

Untuk mewujudkan hal itu, lanjut dia, harus melibatkan semua pihak, baik masyarakat, pemerintah, BUMN maupun pihak swasta untuk saling mendukung. Termasuk dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai penopang megaproyek tersebut.

"Dalam mewujudkan tol laut itu, Unhas harus berperan mencetak sarjana yang terampil serta mampu menjadi operator sistem teknologi dan informasi untuk mendorong kesejahteraan rakyat," katanya.

Lebih jauh dijelaskan bahwa eksekusi tol laut merupakan suatu rencana yang besar dan tidak mudah, sehingga perlu melibatkan semua pihak, termasuk melibatkan pihak akademisi.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut Dwia, pihaknya menggalang kerja sama dengan PT Pelindo dalam membantu mewujudkan jati diri bangsa sebagai negara maritim.

Sementara itu, Dirut PT Pelindo IV Makssar Mulyono mengatakan, dampak positif dari tol laut itu akan menekan biaya transportasi, karena jauh lebih murah apabila memanfaatkan fasilitas tersebut.

"PT Pelindo telah menguji coba tol laut rute Belawan-Makassar, dari uji coba ini didapati jika biaya pengiriman yang semula 100 persen menjadi hanya 60 persen," katanya.

Dia mengatakan, penghematan biaya itu hingga 40 persen plus jarak dan waktu tempuh yang lebih pendek menjadikan tol laut dapat menjadi alternatif yang ditawarkan oleh PT Pelindo.

Alasannya, selama ini jalur Makassar - Surabaya menuju daerah tujuan harus berputar-putar dulu, sehingga menaikkan biaya transportasi yang kemudian berdampak pada lembahnya daya saing barang dari Makassar.
(S036/B012)

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014